Pernahkah
Anda menyaksikan sebuah pertunjukan tari yang menggunakan bantuan alat teknologi
canggih dalam penyajiannya, sehingga kesan yang akan Anda tangkap adalah betapa
canggihnya tarian itu?
Kekaguman
tersebut bukan karena gerakan yang canggih atau sajian yang tinggi nilai
artistiknya, tetapi karena desain koreografi, setting panggung, penataan
lighting, semuanya menggunakan alat yang dikategorikan sebagai “teknologi”.
Pada
sebuah pertunjukan tari di Jakarta terdapat sebuah tarian dari Australia.
Tarian tersebut dibawakan oleh seorang penari di atas sebuah besi yang lentur
seperti tongkat lembing.
Pemain
bergerak dari satu lembing ke lembing yang lain dengan efek desain ruang gerak
yang ditimbulkan oleh lengkungan lembing, menjadi bentuk yang aneh. Hal yang
lebih menarik lagi dari pentas tersebut adalah tarian disajikan di alam terbuka
di pinggir jalan raya.
Apakah
karya tersebut termasuk kategori tari bentuk modern karena menggunakan alat
canggih? Sajian berbagai karya tari yang menggunakan alat “Slink”, seperti yang terdapat di Teater Tanah Airku (TMII), atau
semburan dry ice pada para penari
belum tentu dikategorikan sebagai sajian tari modern.
Di
negeri asalnya Amerika, istilah modern digunakan untuk hal yang berbau
memberontak atau lepas dari aturan, seperti yang dilakukan Isadora Duncan dalam
membuat karya-karya tari modernnya.
Tari
kontemporer merupakan sebutan yang lain untuk tari modern. Pada dasanya, tarian
ini menyajikan kreasi tari yang mengandalkan berbagai pola gerak dan dirangkai
menjadi sebuah tarian yang mempunyai bentuk lain (baru).
Dalam
bahasa Indonesia, istilah komposisi bisa berarti mengatur, menata, dan
mendesain sebuah karya tari. Sebenarnya, semua sajian yang diberi judul karya
seni tari harus didasarkan pada kaidah prinsip dasar seni, yaitu unity,
balance, harmoni, transisi, repetisi, kontras, dinamika, dan klimaks.
Tari
juga merupakan media bahasa ungkap, berupa ekspresi pribadi (bagi koreografer)
atau merupakan ekspresi ungkapan masyarakat sosial budaya setempat, yang hanya
akan membatasi fungsi dan kebutuhannya bagi manusia.
Nonetnik
dapat pula diartikan sebagai yang "bukan tradisi", yang bukan ciri
daerah tertentu, tidak bersifat kedaerahan, dan bisa pula disebut tari
nonetnik.