Menyajikan
tari kelompok membutuhkan unsur pendukung estetis, yang dapat diolah,
dijelajahi, hingga menemukan bentuknya yang tepat.
Tari
kelompok mungkin awalnya adalah tarian yang ditarikan oleh beberapa orang pada
sebuah tempat atau panggung yang sama, bergerak dengan gerakan yang serempak.
Bentuk
gerak antara penari yang satu dengan yang lain juga harus sama dalam gaya,
karakter, volume, tenaga, dan waktu. Selain itu, secara fisik sebaiknya menari
secara berkelompok harus mempertimbangkan dan memilih penari yang minimal
tinggi dan postur tubuhnya mirip.
Kualitas
menarinya harus sejajar, karena bagaimanapun konsentrasi penonton akan
terganggu jika pada saat berapresiasi dengan harapan akan mendapat kepuasan
batin, tetapi terganjal oleh bentuk badan penari yang tidak rata. Ada yang agak
gemuk, tetapi tinggi besar.
Ada
yang kurus, tetapi kecil atau pendek. Bagaimana Anda membayangkan kondisi itu
jika mereka sedang menari bersama-sama? Sementara tari kelompok berarti tarian
yang dilakukan secara berkelompok yang mengutamakan keseragaman dan
keserempakan gerak?
Namun,
tari bukanlah baris-berbaris yang didemonstrasikan para prajurit. Para prajurit
yang berbaris terlihat serempak, geraknya berbarengan, tetapi itu bukan tari.
Gerak
serempak dalam baris berbaris bukan memberi wujud ekspresi jiwa dari sang
prajurit, melainkan hanya perwujudan sebuah simbol kedisiplinan dan kesamaan
visi seorang abdi negara dalam pola gerak yang sama.
Hal
ini berbeda dengan tari yang menggunakan gerak sebagai ungkapan ekspresi
jiwanya. Unsur serempak dalam keserempakan tari kelompok tetap mengandung
sentuhan estetis.