Musik Timur Tengah
berkembang di negara Arab dan sekitarnya. Bahkan ada orang yang menyebut irama
musik Timur Tengah merupakan irama padang pasir. Musik Timur Tengah yang paling
menonjol adalah qasidah. Qasidah adalah lagu bernapaskan Islam yang alur
nadanya/melodinya berakar/berorientasi pada lagu Timur Tengah.
Dalam Islam, sajak
lirik dengan metrum yang sesuai untuk dinyanyikan atau disenandungkan, baik
oleh penyanyi tunggal, paduan suara.
Syair lagu qasidah
menceritakan keagungan Allah, kebesaran Rasul-Nya, ajakan beramal dan berjihad
di jalan Allah, serta anjuran untuk menjalankan perintah Allah, dan menjauhi larangan-Nya.
Alat musik yang digunakan untuk mengiringi biasanya rebana. Namun, dewasa ini
juga menggunakan alat-alat musik modern.
Qasidah merupakan
bentuk puisi yang terkenal dalam kesusastraan Arab klasik. Seni puisi dalam
bahasa Arab waktu itu hanya mengenal bentuk pendek, sajak-sajaknya tidak lebih
dari 120 baris. Qasidah merupakan sajak dua bait dengan pola bersajak yang
berbeda untuk setiap irama. Sajak-sajak qasidah biasanya mengemukakan suatu
tema tertentu, seperti puji-pujian kepada seseorang atau suku tertentu, suatu
satir, suatu elegi, berisi nada pendidikan atau keagamaan.
Lagu-lagu qasidah
rebana menggunakan tangga nada tradisional Timur Tengah yang selain memiliki
skala nada diatonik juga terdapat nada-nada mikrotonik seperti terdapat dalam
alunan tangga nada al bayat, al rast, al sika, al ‘ajrn, al rakriez, al hijaz,
dan al saba. Instrumen yang khas dari qasidah, antara lain :
a. rebana : alat musik yang berupa gendang satu sisi dengan badan tidak
rendah sesuai dengan kemampuan genggaman tangan;
b. gitar gambus : kecapi Arab yang kepalanya berbentuk S, badannya lebih
dalam dan lehernya lebih sempit.