Pada
hakikatnya, lagu merupakan gabungan dari nada dan untaian kata yang indah. Di
dalam berkarya musik, khususnya mengarang lagu, tidak hanya sekadar menyusun
nada menjadi melodi dan memberinya syair, tetapi membutuhkan pengetahuan yang
luas serta bakat.
Adapun
langkah-langkah mengarang lagu adalah sebagai berikut :
a. Memilih Tema Lagu
Tema adalah
pokok pikiran, gagasan, atau ide dasar. Dalam musik, tema dapat diambil dari
kejadian sehari-hari, pengalaman hidup, cerita rakyat, kepahlawanan, cinta, dan
puji-pujian. Dari tema lagu, kita dapat menyusun kalimat musik yang beraneka
ragam sehingga menimbulkan melodi yang bermacam-macam sifat, bentuk, dan
jenisnya.
b. Memilih Bentuk Komposisi
Dalam membuat
komposisi musik diperlukan beberapa proses, di antaranya
1) menyusun nada
menjadi melodi;
2) menyusun nada
menjadi harmoni;
3) menggabungkan
melodi dan harmoni menjadi suatu komposisi musik;
4) menyusun frase
untuk membentuk kalimat lagu;
5) menyusun
gerakan musik yang sesuai dengan bentuk komposisi musik.
c. Menentukan Tangga Nada
Memilih tangga
nada berhubungan erat dengan karakter lagu yang akan dibuat. Tangga nada mayor
melukiskan karakter dan sifat lagu penuh keyakinan, optimis, mantap, riang,
gembira, ceria, bangga, dan menyenangkan. Sementara itu, tangga nada minor
melukiskan karakter pesimis, penuh keraguan, sedih, sendu, mudah terharu,
kecewa, kegagalan, dan melankolis. Dalam satu lagu dapat juga menggunakan dua
tangga nada.
d. Menentukan Ambitus Suara
Ambitus adalah
jangkauan wilayah nada. Mengetahui pangsa pasar lagu yang akan dibuat merupakan
salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pencipta lagu. Misalnya,
untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, dan umum karena setiap kelompok
masyarakat memiliki kemampuan ambitus yang berbeda. Kemampuan ambitus anak-anak
lebih terbatas apabila dibandingkan dengan orang dewasa.
Ambitus suara
manusia pada umumnya dikelompokkan sebagai berikut.
1) Ambitus
suara anak-anak berkisar antara nada rendah a–d2 dan tinggi c´–f2.
2) Ambitus
suara orang dewasa perempuan dibagi menjadi sopran antara c´–a2, mezzosopran antara
4–f2, dan alto antara f–d2.
3) Ambitus
suara orang dewasa laki-laki dibagi menjadi tenor antara c–a´, bariton antara
A–F´, dan bas antara F–d´.
e. Menentukan Metrum/Ukuran Irama
Menentukan
metrum atau ukuran birama sangat memengaruhi irama lagu yang akan diciptakan
karena irama merupakan denyut nadi dan unsur pokok sebuah lagu. Berikut adalah
contoh macam-macam tanda birama.
f. Menyusun Melodi atau Membuat Syair Lagu
Setiap
pengarang lagu dalam menyusun melodi atau membuat syair lagu memiliki cara yang
berbeda, namun tidak boleh berdiri sendiri, apalagi bertentangan. Kedua faktor
tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh.
Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah melodi adalah sebagai berikut :
1) Struktur Melodi
Sebelum
menyusun melodi, sebaiknya menentukan bentuk komposisi lagu terlebih dahulu.
Struktur melodi terdiri atas suatu rangkaian periode yang disusun dari beberapa
frase. Satu frase melodi terbentuk dari dua motif yang melukiskan watak atau
jiwa lagu yang akan tercipta.
2) Gerakan Melodi
Gerak melodi
ditentukan oleh irama, sedangkan cara bergerak atau jalan melodi dipengaruhi
oleh interval.
Dalam
pengetahuan musik, terdapat empat macam gerak melodi, yaitu sebagai berikut.
a) Gerak melodi
rata atau mendatar melukiskan suasana tenang.
b) Gerak melodi
naik melukiskan suasana penuh dinamis.
c) Gerak melodi
turun melukiskan suasana damai dan keragu-raguan.
d) Gerak melodi
turun dan naik melukiskan suasana yang berubah-ubah, kadang senang, lalu sedih,
atau sebaliknya.