Pemain
merupakan salah satu unsur dalam suatu pertunjukan teater. Namun kehadirannya
dapat menjadi tolok ukur keberhasilan pertunjukan. Apabila pemain berhasil
memerankan tokoh yang dibawakannya dengan baik maka pertunjukan itu dianggap
berhasil. Demikian pula sebaliknya. Pemain dapat dikatakan sebagai ujung tombak
pertunjukan. Melalui dialog dan lakuan pemain, misi dan visi pertunjukan
diungkap dan disampaikan.
1. Alat Ekspresi
Pemain
Alat
ekspresi pemain adalah tubuh dan jiwanya. Pemain yang baik mampu mengolah tubuh
dan jiwanya sesuai kebutuhan permainan. Selain itu, dia juga mampu memerankan tokoh
yang diperankannya secara hidup dan wajar. Ia bisa menjadi seorang dokter dengan
cara yang meyakinkan. Cara memegang nadi pasien, cara membalut luka, semuanya
serba meyakinkan. Oleh karena itu, mempersiapkan seorang pemain adalah usaha
pertama sebelum suatu pertunjukan teater dimulai.
Selain
melatih tubuh dan jiwanya, latihan untuk pemain berhubungan dengan pengaturan
berbagai hal. Di antaranya mengatur
akting, mengatur gesture (gerakan
kecil-kecil) mengatur blocking (pergerakan
dan perpindahan di atas Pemain Teater Tesa
dalam Tatagata sutradara Jarot Herwibowo menggunakan media pensil untuk
memperkuat ekspresi tokoh panggung), menyesuaikan dengan tim pertunjukan dan
pemanggungan, musik, serta rias dan kostum. Pemain juga harus melatih teknik
muncul, teknik menekankan isi cerita, teknik pengembangan, dan teknik membina puncak.
2. Menelaah Peran
Untuk
mencapai kualitas permainan yang prima, pemain harus benar-benar bisa
menghayati peran yang dibawakannya. Ia harus bisa memunculkan pikiran,
perasaan, watak, dan mengubah jasmaninya untuk sementara, menjadi tokoh yang
dimainkannya. Oleh karena itu, seorang pemain perlu menelaah peran yang akan
dimainkan. Menelaah peran berarti merinci hal berikut:
a.
Bagaimana tingkat kecerdasan tokoh yang diperankannya?
b.
Bagaimana gambaran wataknya?
c.
Berapakah umurnya?
d.
Bagaimana keadaan jasmaninya?
e.
Bagaimana kedudukannya di dalam masyarakat, dan lain-lain.
3. Latihan Gerak
Tubuh
Akting
memerlukan kesiapan tubuh untuk bergerak dengan bebas, leluasa, dan penuh
tenaga. Hal ini dapat dipenuhi hanya dengan latihan yang intensif dan
berkesinambungan. Berikut ini beberapa latihan gerak tubuh yang dapat kamu
praktikkan.
a.
Berlari
di tempat (5-10 menit).
b.
Gerakkan
otot leher dengan menggerakkan kepala ke muka dan ke belakang (8x), ke kiri dan
ke kanan (8x), serta memutar kepala sejauh mungkin dengan arah putaran ke kiri
(8x) dan ke kanan (8x).
c.
Berdiri
di ujung kaki, kemudian jongkok (8x).
d.
Berdiri
tegak, perlahan-lahan bungkukkan badan sehingga ujung jari tangan menyentuh ibu
jari kaki dan muka mencium lutut. Pertahankan posisi hingga hitungan ke-8,
kemudian kembali ke posisi semula dengan perlahan-lahan (8x).
e.
Berdiri
tegak, bungkukkan badan ke muka, jongkok, kemudian berdiri tegak (8x).
f.
Kaki
direnggangkan, tangan dibuka lurus bahu, kemudian bungkukkan badan dengan
tangan menyentuh kaki yang berlawanan dengan tangan (8x).
g.
Kaki
direnggangkan, badan diputar penuh di pinggang dengan putaran ke arah kiri,
kemudian bergantian ke arah kanan (8x).
h.
Sit
up, badan terlentang kemudian duduk tegak (8x).
i.
Feet
up, badan terlentang kemudian kaki diangkat keduanya (8x). Push up, badan
telungkup kemudian angkatlah badan tetap bertumpu pada tangan (15x).
Latihlah
tubuh dengan gerakan-gerakan yang lebih sulit dan dengan hitungan yang
bertambah setiap kali latihan. Latihlah tubuh kamu secara
teratur
setiap hari.
4. Latihan Otot Mulut
Mulut
merupakan sarana untuk mengeluarkan suara. Oleh karena itu, latihlah otot di
seputar mulut dengan latihan berikut:
a.
Buka
mulut selebarnya, kemudian katupkan (8x).
b.
Buka
mulut selebarnya, kemudian katupkan dengan bibir membentuk huruf O (8x).
c.
Buka
mulut selebarnya, kemudian katupkan dengan bibir membentuk huruf U (8x).
d.
Buka
mulut selebarnya, kemudian katupkan dengan bibir membentuk huruf E (8x).
e.
Buka
mulut selebarnya, kemudian katupkan dengan bibir membentuk huruf I (8x).
f.
Gerakkan
dagu sejauh mungkin ke depan (8x).
g.
Gerakkan
dagu sejauh mungkin ke kiri (8x), kemudian ke kanan (8x).
h.
Gerakkan
dagu dengan arah melingkar menurut putaran ke arah kiri (8x) kemudian ke arah
kanan (8x).
5. Latihan Otot Lidah
a.
Tekan
lidah sekuat-kuatnya ke bagian depan langit-langit (8x) di belakang gigi atas.
b.
Tekan
lidah ke bagian bawah rongga mulut sekuat-kuatnya (8x).
c.
Tekan
lidah sekuat-kuatnya ke pipi sebelah kanan (8x), kemudian ke pipi sebelah kiri
(8x).
d.
Keluarkan
lidah sejuh mungkin ke luar mulut (8x).
e.
Keluarkan
lidah sejauh mungkin keluar mulut dengan arah ke kiri (8x), kemudian dengan
arah ke kanan (8x).
f.
Keluarkan
lidah sejauh mungkin ke luar mulut dengan arah ke atas (8x), kemudian dengan
arah ke bawah (8x).
g.
Keluarkan
lidah sejauh mungkin putarkan dengan arah ke kiri (8x), kemudian dengan putaran
ke arah kanan (8x).
6. Latihan Pikiran
a. Meditasi
Meditasi
berarti menenangkan pikiran. Meditasi perlu dilakukan bila kamu akan berlatih
maupun bermain di atas panggung. Berikut ini salah satu cara yang dapat kamu
lakukan.
1)
Posisi
tubuh relaks, bebas, dan tidak dipaksakan. Posisi meditasi biasanya dengan
duduk bersila dan badan tegak. Hal ini dimaksudkan untuk memberi ruangan pada
rongga tubuh sebelah dalam.
2)
Atur
pernapasan, hirup udara pelan-pelan, dan keluarkan dengan perlahan. Rasakan
seluruh gerak peredaran udara yang masuk dan keluar dari dalam tubuh.
3)
Tenangkan
pikiran, rasakan suasana yang ada di sekeliling dengan segala perasaan. Kamu
akan merasakan suasana hening, tenang, dan diam tak bergerak. Lelapkan
syaraf-syaraf tubuhmu, kemudian bersiaplah untuk berkonsentrasi.
b. Konsentrasi
Konsentrasi
merupakan pemusatan pikiran terhadap latihan atau peran-peran yang akan kamu
bawakan agar tidak terganggu dengan pikiran-pikiran lain. Berikut ini salah
satu cara yang dapat kamu lakukan.
4)
Lakukan
meditasi terlebih dahulu. Tenangkan pikiranmu sesempurna mungkin agar
benar-benar tenang dan siap berkonsentrasi.
5)
Setelah
pikiran tenang, mulailah memasuki otak dengan satu unsur pikiran. Rasakan bahwa
saat itu sedang latihan, kamu memasuki alam semu yang tidak kamu dapati dalam kehidupan
sehari-hari. Jangan memikirkan yang lain, selain berlatih atau bermain teater.
7. Latihan Pernapasan
dan Vokal
Pemain
biasanya menggunakan teknik pernapasan diafragma, karena tidak banyak
mengganggu gerak dan daya tampungnya lebih banyak dibandingkan dengan teknik
pernapasan yang lain. Latihan pernapasan diafragma dapat dilakukan dengan cara
berikut. Latihan teater memerlukan konsentrasi penuh saat melakukannya.
a.
Berdiri tegak, otot-otot relaks, kaki agak renggang, kemudian lakukan hal
berikut:
1)
Tarik
napas, salurkan ke diafragma (8x).
2)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, keluarkan dengan memperdengarkan suara desis
selama mungin (8x).
3)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, keluarkan dengan memperdengarkan suara
dengung selama mungkin (8x).
4)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, keluarkan napas selama mungkin dengan
mengeluarkan suara desis dan dengung, serta napas yang terakhir disentak keluar
(8x).
5)
Tarik
napas ke diafragma, keluarkan pelan-pelan, kemudian relaks setelah hitungan
ke-8.
b.
Telentang, otot-otot relaks, tangan di samping badan, kaki rapat. Lakukan hal
berikut:
1)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, keluarkan selambat mungin (8x).
2)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, keluarkan selambat mungkin dengan
memperdengarkan suara desis (8x).
3)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, keluarkan selambat mungkin dengan
memperdengarkan suara dengung (8x).
4)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, keluarkan selambat mungkin dengan memperdengarkan
huruf AAAAAAAA (8x).
5)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, keluarkan selambat mungkin dengan
memperdengarkan huruf IIIIIIIIII (8x).
6)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, keluarkan selambat mungkin dengan
memperdengarkan huruf EEEEEEEE (8x).
7)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, keluarkan selambat mungkin dengan
memperdengarkan huruf UUUUUUUU (8x).
8)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, keluarkan selambat mungkin dengan menyebut
secara jelas huruf A, O, U, I, dan E masing-masing 15-20x.
9)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, keluarkan selambat mungkin secara rileks.
Setelah hitungan ke-8 rileks sejenak, kemudian bernapas biasa (8x).
c.
Duduk sila, punggung tegak, tangan sebatas pergelangan berada di atas lutut.
Lakukan hal berikut:
1)
Tarik
napas ke diafragma, tahan sejenak, lepaskan (8x).
2)
Tarik
napas ke diafragma sebanyak mungkin, tahan sejenak, lepaskan selambat mungkin,
dengan memperdengarkan suara desis (8x).
3)
Tarik
napas sebanyak mungkin dengan memperdengarkan suara dengung (8x).
4)
Tarik
napas ke diafragma sebanyak mungkin, tahan sejenak, lepaskan selambat mungkin
dengan memperdengarkan suara huruf AAAAAAAA, UUUUUUUU, IIIIIIII, EEEEEEEE, dan huruf
OOOOOOOO masing-masing 8x.
5)
Tarik
napas ke diafragma sebanyak mungkin, tahan sejenak, lepaskan dengan menyebut
huruf A, U, I, E, dan huruf O sebanyak mungkin.
Latihan vokal
biasanya dilakukan di alam terbuka. Misalnya di gunung, di pantai, di tepi
sungai, di dekat air terjun, dan sebagainya. Selain menggunakan teknik
pernapasan diafragma, pemain dapat menggunakan teknik pernapasan secara
bersama-sama untuk hasil yang maksimal.
Namun hal ini biasanya hanya dilakukan oleh pemain-pemain profesional. dengan
jam terbang yang tinggi.