Sebuah
kegiatan memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Hal ini
untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam suatu
kegiatan. Demikian pula dalam suatu pertunjukan teater Nusantara, membutuhkan
perencanaan yang matang sebelum pelaksanaan.
Berikut
ini beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk merancang pertunjukan
teater Nusantara.
1. Menentukan
Sutradara dan Naskah
Tentukan
sutradara dalam pertunjukan tersebut. Sutradara dapat berasal dari luar
lingkungan sekolah maupun guru pengampu seni teater di sekolah. Akan lebih baik
jika sutradara adalah siswa yang dianggap mampu dan didampingi oleh orang yang
berpengalaman dalam menyutradarai pertunjukan teater. Tentukan pula naskah yang
akan dipentaskan. Kamu dapat membuat naskah teater dengan mengambil ide dari
cerita rakyat maupun dongeng yang berkembang di wilayah tempat tinggalmu atau
dari daerah lain di Indonesia.
Selanjutnya
pelajarilah naskah dan mulailah menafsirkan isi naskah ke dalam bahasa
pertunjukan. Misalnya bagaimana
pemain
akan mendialogkan peran tertentu, bagaimana penata suara akan memasukkan musik
maupun suara-suara tertentu untuk membangun suasana pertunjukan, dan
sebagainya. Naskah maupun ide hanya sebatas cikal bakal dalam pertunjukan teater,
karena proses pertunjukan akan memunculkan ide-ide kreatif dari seluruh
personil yang terlibat, terutama dari sutradara.
Penafsiran
terhadap naskah meliputi hal-hal berikut:
a.
Menentukan
tema sebuah naskah.
b.
Menentukan
karakter-karakter tokoh, misalnya ada tokoh baik, jahat, pemberani, pengecut,
pemalu, centil, pendiam, penakut, dan sebagainya.
c.
Menafsirkan
plot atau alur, yakni rangkaian cerita yang disusun berdasarkan sebab akibat.
Alur dibuat semenarik mungkin sehingga penonton diharapkan ikut larut dalam
suasana pertunjukan.
d.
Perhatikan
pula struktur dramatik naskah, berkaitan dengan pemaparan dan pengenalan,
konflik yang dibangun, cara menyelesaikan konflik, serta pemecahan masalah yang
disodorkan.
e.
Menentukan
setting atau latar cerita, meliputi tempat, waktu, suasana, serta kondisi sosial
masyarakat yang terdapat dalam cerita. Misalnya berlatar tempat di kantin
sekolah dengan suasana ramai oleh siswa pada waktu istirahat siang hari dan
saat itu sedang gerimis. Penafsiran terhadap setting akan mempermudah pemain
b.
dan
tim artistik pertunjukan dalam proses kreatifnya.
2. Media dan Bentuk
Pertunjukan Teater
Memproduksi
naskah teater untuk dipertunjukkan merupakan suatu proses pemindahan dari
bahasa verbal (kata-kata) ke dalam bahasa pertunjukan yang melibatkan berbagai
hal. Misalnya selain kata-kata terdapat juga akting, blocking, gesture, suara
dan bunyi, properti, warna dan cahaya, serta rupa. Bentuk pertunjukan sangat
dipengaruhi oleh media yang digunakan, misalnya jika banyak menggunakan media
musik dan bunyi, maka akan menciptakan teater musikal atau opera. Jika
pertunjukan menggunakan gerak dan tari, maka akan menciptakan bentuk teater
gerak, sendratari, maupun dramatari. Sesuaikan bentuk pertunjukan dengan
kemampuan dan ketertarikan personil yang terlibat dalam produksi pertunjukan.
3. Proses Latihan
Seluruh
personil tim artistik yang terlibat akan berlatih sesuai jadwal latihan,
misalnya seminggu dua kali setelah jam pelajaran sekolah berakhir. Waktu
latihan bisa diatur sesuai kesepakatan bersama dan saat mendekati waktu
pertunjukan latihan bisa lebih intensif setiap hari. Lakukan latihan dan
kerjakan tugas yang telah dipercayakan kepadamu dengan penuh tanggung jawab.
Pada saat latihan bisa dilakukan hal-hal berikut:
a.
Pembacaan
dan penghafalan naskah, lakuan akting, blocking, gesture, dan gerakan pemain di
atas panggung.
b.
Menciptakan
musik dan suara yang akan dimunculkan sesuai tema.
c.
Menentukan
peralatan dan perlengkapan pemain.
d.
Menentukan
dan menyediakan benda-benda yang harus ada di atas panggung sesuai tema.
e.
Menyediakan
kostum dan menyiapkan riasan yang akan dipakai oleh pemain sesuai karakter
tokoh yang diperankannya.
f.
Mempersiapkan
panggung, rencana penataan cahaya dan warna, serta penataan panggung secara
keseluruhan.
g.
Mengatur
irama permainan supaya pertunjukan menarik dan tidak monoton.
Latihan
antara para pemain, para pemusik, maupun tim artistik lain dapat dilakukan di
tempat yang berbeda. Hal ini untuk menghindari gangguan yang mungkin terjadi
jika latihan dilakukan di tempat yang sama. Setelah tim artistik siap barulah
mereka bergabung dengan para pemain.
Lakukan koordinasi secara teratur dengan
semua personil yang terlibat. Hal ini
untuk mengetahui dan mengontrol sampai sejuh mana kerja tim. Seluruh personil
menyiapkan diri, bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Semua bekerja serempak agar pelaksanaan pertunjukan teater Nusantara dapat
berhasil.