Mewujudkan
pertunjukan teater bukanlah hal yang mudah. Teater sebagai seni yang bersifat
kolektif melibatkan berbagai unsur yang harus bekerja sama dan saling
mendukung. Pertunjukan teater memerlukan kerja keras dari seluruh personil yang
terlibat. Oleh karena itu, ciptakan kekompakan dan kerja sama yang erat dengan seluruh
tim pertunjukan. Proses teater merupakan sebuah proses organisasi sehingga
memerlukan koordinasi setiap saat.
Agar
pertunjukan dapat berhasil seperti yang diharapkan, perlu adanya
pengorganisasian atas tugas dan tanggung jawab masing-masing personil. Sebagai
bentuk kerja kolektif, teater menuntut semua personil dengan segala macam
fungsi dan tugasnya tergabung dalam suatu koordinasi yang rapi untuk
keberhasilannya. Keberhasilan pertunjukan teater dapat juga sebagai
keberhasilan suatu seni berorganisasi; baik organisasi penyelenggaraannya (tim
produksi) maupun segi keseniannya (tim artistik).
Setiap
elemen memiliki tugas sendiri-sendiri dan sudah seharusnya untuk bertanggung jawab
penuh atas tugas itu secara profesional. Sebagai contoh, bagian pendanaan harus
memikirkan seberapa besar dana yang dibutuhkan, membuat rencana anggaran,
memikirkan sumber pendanaan, dan akhirnya memenuhi kebutuhan dana. Begitu pula
seorang sutradara bertanggung jawab atas pola permainan pertunjukan dan harus
memiliki kesadaran untuk mewujudkan karya sebagus mungkin.
Tim
produksi pertunjukan hendaknya melaksanakan hal-hal berikut:
1.
Membuat
dan menyampaikan surat pemberitahuan kepada pihak yang berwenang, misalnya
kepada Kepala Sekolah.
2.
Menentukan
acara pertunjukan.
3.
Menentukan
waktu kegiatan mulai dari penyelenggaraan rapat-rapat, tentang pertunjukan yang
akan kamu pentaskan dari pelaksanaan, sampai dengan keseluruhan acara selesai.
4.
Menentukan
pelaksanaan pertunjukan. Merancang langkah-langkah saat acara hingga kesuksesan
acara secara keseluruhan.
5.
Melaporkan
pertanggungjawaban kepada semua personil yang terlibat dalam seluruh
pertunjukan. Kekompakan dan kerja sama sangat diperlukan dalam berakting secara
berkelompok.
Pemain
merupakan ujung tombak pertunjukan karena melalui dialog dan lakuannya, misi
dan visi pertunjukan diungkap dan disampaikan. Pemain perlu memerhatikan alat
ekspresinya, menelaah peran, melatih gerak tubuh, melatih otot mulut, melatih otot
lidah, melatih pikiran melalui meditasi dan konsentrasi, serta melatih
pernapasan dan vokalnya.
Hal
penting sebelum mementaskan teater adalah membuat rancangan pertunjukan yang
harus dipatuhi oleh seluruh personil yang terlibat.