Sebelum
pertunjukan teater dilakukan, perlu sekali menentukan jadwal produksi seperti
jadwal latihan, misalnya, satu minggu diadakan latihan berapa kali sesuai
kesepakatan bersama. Jadwal produksi ini juga penting berkaitan dengan
penggalangan dana dan persiapan pertunjukan lainnya.
Berikut
ini kebutuhan-kebutuhan pertunjukan yang harus dipersiapkan.
1. Kebutuhan Pemeran
a. Kostum
Hal-hal
yang dibutuhkan dalam kostum atau tata busana terdiri atas pakaian dan
aksesoris yang sesuai dengan karakter tokoh. Misalnya, untuk karakter perempuan
desa dari Jawa dibutuhkan pakaian lusuh berwarna biru tua, pakaian dalam
memakai suroso (pakai dalam yang sering dipakai oleh ibu-ibu zaman dahulu), tanpa
menggunakan alas kaki. Bawahan memakai kain panjang serta menggunakan selendang
di bahu.
b. Alat Rias
Kebutuhan-kebutuhan
dasar untuk rias pertunjukan teater adalah foundation (alas bedak) dan bedak
untuk memberi warna pada kulit; pensil alis untuk menggambar karakter wajah, blush
on untuk menambah rona yang dapat memperkuat perwatakan, dan lipstik. Kebutuhan
lainnya, misalnya: pomade untuk memberi efek tata rambut yang menggambarkan
karakter tertentu, pasta gigi atau sindwich yang dapat digunakan untuk memberi efek
uban pada rambut, atau arang untuk memberi kesan kotor. Perlu kamu pahami bahwa
alat rias hendaknya aman untuk digunakan.
c. Properti
Penggambaran
karakter suatu tokoh biasanya diperkuat dengan benda-benda yang dapat
menghubungkannya dengan pekerjaan atau kehidupannya sehari-hari. Misalnya,
untuk seorang tokoh polisi membutuhkan properti berupa sepatu PDH, topi polisi,
dan pistol. Seorang tokoh dokter tentu membutuhkan properti berupa stetoskop,
tas dokter, serta alat pengukur tekanan darah.
2. Kebutuhan Pentas
Ada
tiga hal yang menjadi kebutuhan pokok sebuah pertunjukan teater.
a. Peralatan Musik
dan Efek Bunyi
Untuk
mendukung pertunjukan drama tradisi, peralatan musik yang dibutuhkan adalah
alat-alat musik tradisional, misalnya: kendang, ketipung, beberapa alat-alat
gamelan, kentungan, dan seruling. Fungsi alat-alat musik tersebut tidak selalu
sekadar untuk menciptakan ilustrasi musik. Kadang untuk memperkuat penggambaran
situasi dibutuhkan efek bunyi yang
diciptakan dengan alat-alat musik atau alat-alat khusus lainnya.
b. Tata Cahaya
Penataan
cahaya dipergunakan untuk menerangi panggung serta memunculkan suasana tertentu
dalam pertunjukan. Ada tiga macam peralatan tata cahaya yang utama diperlukan, yaitu
striplight (lampu berderet), spotlight (lampu memusat), dan floodlight (lampu tanpa filter).
c. Dekorasi atau
Setting
Dekorasi
yang terpenting pada pertunjukan adalah background. Untuk memberikan nuansa
netral, biasanya background yang digunakan berwarna hitam sebab warna ini tidak
memantulkan sinar lampu. Tetapi untuk keperluan pertunjukan khusus digunakan
pula background berwarna putih. Bagian dekorasi lainnya adalah benda-benda yang
disusun sedemikian rupa sehingga menciptakan situasi atau menggambarkan lokasi
tertentu.
3.
Kebutuhan Produksi
Kebutuhan
produksi lebih kepada hal-hal di luar pemanggungan dan pertunjukan karena
produksi bertugas dalam penggalangan dana, mencukupi kebutuhan dan keperluan
pemanggungan, berhubungan dengan sponsorship, ticketting, publikasi, sampai
menentukan agenda dan jadwal pertunjukan.
Sutradara
adalah pemimpin yang merangkap jadi pengasuh dan pembimbing. Ia adalah guru
yang menguasai dengan terampil dan betul masalah-masalah kebudayaan, masalah
spiritual, serta punya visi ke depan yang jelas, serta pandai menganalisis. Kehadiran
sutradara memang memiliki porsi yang besar dalam kemajuan kelompok teater,
tetapi tanpa didukung penerapan prinsip kerja
sama dari semua anggota yang terlibat niscaya kelompok teater itu akan tenggelam
ditelan zaman.
Dalam
gaya penyutradaraannya. Kedelapan langkah itu, antara lain sebagai
berikut:
1)
Menentukan
nada dasar, meliputi: menentukan dan memberikan suasana khusus; membuat naskah
gembira menjadi suatu banyolan; mengurangi bobot tragedi yang telalu
berlebihan; dan memberikan prinsip dasar pada naskah.
2)
Memilih
pemain atau pengcasting-an, meliputi: casting to type; casting by ability; dan
antitype casting.
3)
Latihan,
meliputi: olah vokal; olah tubuh; olah pikir; reading; dan blocking.
4)
Tata
teknik pentas, meliputi: tata ruang, tata lampu, tata musik, tata rias; dan
tata busana.
5)
Menguatkan
dan melemahkan scene, meliputi adegan yang dibuat oleh sutradara.
6)
Menciptakan
aspek-aspek laku, dengan pendekatan yang ketat dan fleksibel.
7)
Memengaruhi
jiwa pemain, meliputi observasi; diskusi; dan latihan alam.
8)
Koordinasi,
meliputi: mengumpulkan semua yang terlibat, baik para pemain, penata setting;
penata cahaya, penata rias dan busana, pemusik, dan produksi untuk tumbuh
bersama dalam menyukseskan pertunjukan teater daerah setempat di sekolah.
Wilayah
yang tidak kalah penting dari sutradara yang harus ada dalam persiapan
pertunjukan teater adalah wilayah produksi. Adapun tugas dari keproduksian
adalah sebagai berikut:
1)
Menggalang bantuan dana lewat sponsorship.
2)
Menjaga kesejahteraan tim panggung.
3)
Mengurus dan membuat surat pemberitahuan, surat perizinan, dan permasalahan
administrasi yang lain.
4)
Menentukan lokasi pertunjukan.
5)
Mencukupi kebutuhan pertunjukan.