Musik Timur Tengah,
antara lain qasidah. Qasidah ialah lagu bernapaskan Islam yang melodinya
berakar pada lagu Timur Tengah (Arab).
Penyajian lagu-lagu
Timur Tengah menggunakan iringan seperangkat rebana. Lagu-lagu qasidah
berdasarkan tangga nada tradisional Timur Tengah. Tangga nadanya memiliki skala
nada diatonik dan kandungan nada-nada mikrotoknik seperti terdapat dalam alunan
tangga nada al bayat (bayati), al rast, al sika (sikah), al ‘ajm, al rahawand,
al hijaz, dan al saba (sobat).
Musik biasanya
mengandung unsur seperti ritme, melodi, dan harmoni. Dalam musik dikenal
istilah instrumen, akor, dan komposisi. Namun, musik tidak mengharuskan semua
unsur ada. Untuk merealisasikan musik diperlukan sarana, antara lain aktivitas
anggota tubuh manusia (musik kinetik), mulut (vokal), dan instrumen. Hal ini
dapat kita jumpai dalam musik di Asia.
Asia merupakan
negara terpadat dan unik. Orang menyebutnya oriental atau benua timur. Musik
Asia berbeda dengan musik Barat. Benua Asia memiliki beragam jenis musik yang
berkembang di negara setempat. Secara garis besar, musik di negara Asia
dikelompokkan menjadi empat, antara lain musik Melayu, oriental, Hidustan, dan
Timur Tengah.
Rumpun Melayu, di
antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Ciri utama
dari musik Melayu adalah menggunakan alat musik membranophone atau gendang
tradisional yang menghasilkan sentuhan dendang dan joget.
Negara oriental,
antara lain Cina, Jepang, Korea, dan Hongkong. Musik oriental yang paling
menonjol adalah instrumen string (alat musik petik dan gesek) dengan tangga
nada pentatonis setempat.
Musik Hindustan
yang paling dominan adalah negara India atau Pakistan. Musik Hindustan mudah
dikenali dari ritme instrumen tabla. Tabla, yaitu kendang India yang berupa
sepasang kendang berbentuk bejana (kendil), dimainkan dengan sentuhan jari dan
telapak tangan.