Pendidikan
seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak
didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika
tertentu.
Selain
itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan
kemampuan mengolah menghargai seni.
Jadi
melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan.
Selain
mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni
merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir.
Hal
tersebut meliputi ketrampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di
olah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.
Dunia
anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media bermain.
Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain.
Melalui bermain kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan
berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan.
Melalui
kondisi yang menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap aktivitas
belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap
seni.
Pendidikan
Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan dalam
dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan istilah
pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian diganti dengan
istilah Pendidikan Seni rupa.
Materi
pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni
rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni.
Tujuan pengajaran menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar
menggambar melalui latihan koordinasi mata dan tangan.
Pendidikan
seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan
seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni dapat dilakukan
melalui kegiatan permainan.
Tujuan
pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk
mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui
permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin.
Dengan demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan.
Pendidikan
Seni Rupa adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran
budaya lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan
mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan mempromosikan
gagasan multikultural.
Menurut
Sternberg ,kualitas emosional yang tampaknya penting, penting bagi
Mkeberhasilan kualitas ini adalah kemampuan mengenali perasaannya sendiri
sewaktu perasaan atau emosi itu muncul, dan ia mampu mengenali emosinya sendiri
apabila ia memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya
dan kemudian mengambil keputusan-keputusan secara mantap. Kemampuan mengelola
emosi merupakan kemampuan sesorang untuk mengendalikan perasaannya sendiri,
sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara
wajar. (Sternberg, Saloveri dalam Tolopan; 1997)
Menurut
Pitcer (1982) mengatakan kemampuan membina hubungan bersosialisasi sama artinya
dengan kemampuan mengelola emosi orang lain. Dengan seni rupa akan membantu anak-anak
untuk mengerti orang lain dan memberikan kesempatan dalam pergaulan sosial dan perkembangan
terhadap emosional mereka. Anak-anak dengan kemampuan ini cenderung mempunyai
banyak teman, pandai bergaul. Melalui belajar kelompok dituntut untuk
bekerjasama, mengerti orang lain. Anak merupakan pribadi sosial yang memerlukan
relasi dan komunikasi dengan orang lain untuk memanusiakan dirinya.
Menurut
Goleman (1995) mengatakan bahwa idealnya seseorang dapat menguasai ketrampilan
kognitif sekaligus ketrampilan sosial emosional.Melalui bukunya yang terkenal “Emotional
Intelligences (EQ)”, memberikan gambaran spektrum kecerdasan, dengan demikian anak
akan cakap dalam bidang masing-masing namun juga menjadi amat ahli.
Perkembangan
Kognitif tidak dating dengan sendirinya. Untuk mendorong pertumbuhan, kurikulum
yang disusun berdasarkan atas taraf perkembangan anak. Serta harus dapat
memberikan pengalaman pendidikan yang spesifik yaitu melalui pendidikan
senirupa di sekolah.