Seni
memiliki sifat dasar kreatif, individual, perasaan, abadi, dan universal.
Pengertian
kreatif adalah kemampuan seseorang untuk mengubah sesuatu yang ada menjadi baru
dan orisinil. Contoh: Batu yang diubah menjadi patung, tanah liat dapat menjadi
keramik, suara diubah menjadi musik, gerakan menjadi sebuah tarian, dll.
Sifat
individual adalah bahwa suatu karya seni memiliki ciri perseorangan dari
penciptanya. Lagu-lagu
yang
diciptakan Ebit G. Ade, sangat berbeda dengan lagu-lagu Rhoma Irama, Titik
Puspa, atau pun yang lainnya. Atau lukisan Afandi sangat berbeda dengan
lukisan-lukisan Basuki Abdullah, Raden Saleh, Popo Iskandar, Piccaso, Van
Googh, maupum pelukis lainnya. Ciri khas pribadi inilah yang merupakan
identitas dari karya mereka.
Seni
memiliki sifat perasaan, pengertiannya dalam membuat karya seni selalu
melibatkan emosi dan jiwa. Oleh sebab itu, untuk dapat menikmati sebuah karya
harus menggunakan kepekaan perasaan yang paling dalam. Sebuah lagu yang
diciptakan melalui perasaan seorang seniman, kemudian dibawakan seorang
penyanyi yang menjiwai isi lagu itu.
Tampil
dalam suara dan penampilan yang seirama, maka para pendengar lagu itu akan
tergugah hatinya. Semua itu jika ada kesungguhan dalam menggunakan indera rasa
seperti yang dilakukan pencipta dan penyanyinya.
Seni
memiliki sifat abadi atau keabadian. Sesungguhnya semua pembuatan manusia memiliki
sifat demikian, yaitu perbuatan baik atau tercela yang sudah dilakukan tidak
dapat dibatalkan. Seseorang yang telah berjasa kepada kita, sosoknya akan
selalu melekat sampai akhir hayat, walau pun mungkin bendanya sudah hilang
ditelan masa.
Jika
membuat karya seni memiliki tujuan estetik atau keindahan, hendaknya orang yang
menikmatinya turut berlatih juga untuk berbuat sesuatu yang indah dan terpuji.
Maka layaklah seorang seniman mendapat penghargaan ketika ada anak yang berbuat
sesuatu kebaikan jika terpengaruh (menangkap amanat) cerita film, novel, syair
lagu, dll.
Tetapi
sebaliknya, siapa yang bersalah jika kelakuan tidak baik diakibatkan oleh
pengaruh cerita film atau buku-buku yang tidak mendidik? Seni bersifat
universal, artinya seni tidak mengenal batasan waktu, bangsa, bahasa, dll.
Sebagai contoh, semua orang yang berlainan bahasa akan tertawa terbahak-bahak
ketika melihat tingkah laku badut sirkus yang sangat lucu. Atau seorang yang
melihat gambar karikatur akan tersenyum tanpa mengetahui siapa pembuatnya.