Sebagian
besar tarian menggunakan alat bantu yang disebut properti. Desain dan bentuk
sebuah properti jelas mendapat sentuhan ide dan tangan perupa. Properti
dimainkan menjadi bagian dari gerak dan membentuk pola gerak.
Pola
gerak properti yang satu akan berbeda dengan pola gerak properti lainnya.
Ketika properti digunakan, gerak dapat menjadi lebih hidup. Gerakan dapat
ditangkap maksudnya karena permainan properti. Berbagai jenis properti
digunakan di setiap daerah, wujud
fisik properti dan fungsinya, serta cara memainkannya bergantung kepada kultur
daerah setempat.
Alat
apa yang sering Anda lihat dalam sebuah sajian tari? Ketika Anda akan berlatih
tari, yang biasanya langsung Anda siapkan adalah sebuah selendang, bukan?
Itulah salah satu properti tari. Makna dan fungsinya di masyarakat sangat
beragam terkait dengan kebiasaan dalam setiap kelompok masyarakat. Ulos
(selendang dari Batak) merupakan properti yang paling lekat dengan sebuah karya
tari di daerah Batak.
Jenis
properti lain yaitu sebagai berikut:
•
Keris
digunakan pada tari-tarian dari Jawa
•
Busur
dan panah (gondewa = Sunda) digunakan pada hampir semua tarian di seluruh
wilayah Indonesia karena kaitannya dengan kultur simbolisasi perang atau
berburu sebagai mata pencarian.
•
Tombak
Contohnya, tombak digunakan oleh tarian yang berasal dari Papua.
•
Kipas,
payung, dan sapu tangan, Umumnya properti ini digunakan sebagai properti pada
tari kreasi di seluruh wilayah Indonesia dengan desain yang berbeda.
•
Alat
musik tradisional sering kali digunakan pula sebagai properti. Misalnya,
rebana, tamborin, kendang, angklung.