Karya
tari pada zaman pra-Hindu merupakan sesuatu yang digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu. Pada zaman itu, masyarakat sangat yakin bahwa dengan menari
bersama akan tercapai keinginannya.
Seni tari mendapatkan tempat sesuai dengan
tingkat kepercayaan sejak manusia hidup berkelompok. Tari dianggap sebagai
bagian dari daur kehidupan.
Masyarakat
percaya bahwa sejak kelahiran sampai meninggal dunia, tari adalah bagian
penting. Oleh karena itu, muncullah tari upacara yang bersifat sakral dan
magis. Pada zaman pra-Hindu, tarian dihadirkan dalam berbagai acara.
Acara itu,
di antaranya, pada saat kelahiran anak, sebelum melakukan perburuan, dan
sebelum bercocok tanam untuk meminta kesuburan.
Berikut
ini beberapa ciri seni tari pada zaman pra-Hindu:
a.
Gerak
tari sederhana, berupa hentakan-hentakan kaki dan tepukan tangan. Gerakan itu
cenderung menirukan gerak-gerik binatang dan alam lingkungan.
b. Iringan
tarinya berupa nyanyian dan suara-suara kuat bernada tinggi. Pada saat itu
masyarakat juga sudah mengenal alat musik berupa nekara.
c. Sudah mengenal aksesori
untuk busana tari. Aksesori tersebut terbuat dari bulu-bulu burung dan
dedaunan.