Dalam sejarah
perkembangan tari, mempelajari teknik tari merupakan langkah awal seorang
penari dalam belajar tari. Dalam berbagai keadaan, mempelajari seni tari baik
tradisi maupun nontradisi banyak membantu keterampilannya terutama untuk
menjadi penari, sehingga bentuk tari apapun yang diperagakan harus dapat
dikuasai dengan baik. Selanjutnya, sikap profesional penguasaan teknik tari
bentuk tari-tarian Nusantara yang dipelajari harus dapat dikuasai secara
sempurna, sehingga keprofesionalannya menjadi bagian penting dalam kehidupan
yang bersangkutan.
Ditinjau secara
kenyataan, kemampuan dan keterampilan memperagakan tari berdasarkan pada
tingkat kesulitan melakukan gerak, adaptasi budaya tarian tersebut dan
kesanggupan melakukan pendekatan budayanya menjadi indikator pemahaman
spesifikasi tarian dalam kaitannya dengan wiraga, wirama dan wirasa tari.
Profesionalisme yang bersangkutan dapat tercermin secara jelas oleh penari pada
saat memperagakan tari secara terampil dan luwes.
Faktor kepenarian yang berkembang dewasa ini, telah dirujuk menjadi salah
satu bentuk kompetensi tari. Sikap profesional dalam menunjukan kemampuan
menari yang diberi judul standarisasi kepenarian. Beberapa kompentensi mengenai
profesional kepenarian yang telah distandarisasi dinyatakan dalam tahapan
kemampuan menari secara profesional yang dapat ditunjukan oleh seseorang yang
telah menduduki level profesional dalam jenis tari mancadaerah di Indonesia.