Seni kriya batik yang berkembang pada masa sekarang
merupakan kelanjutan seni kerajinan batik sebelumnya. Daerah-daerah
perkembangan batik di Jawa Barat masa sekarang terdapat di daerah Cirebon.
Dalam pembuatan batik, kita mengenal ada empat cara
pembuatannya, yaitu dengan cara ditulis dengan canting yang biasa di sebut
dengan batik tulis, dengan cara di cetak dengan cap disebut batik cap, dengan
cara diikat dengan tali/benang dinamakan batik ikat atau jumputan dan dengan
cara dicetak dengan screen yang kemudian kita namakan batik cetak atau batik
printing.
Pembuatan motif pada batik tulis, dibuat dengan cara
memberikan malam dengan alat canting/kuas ke atas permukaan kain yang telah
digambar sebelumnya. Sedang pemberian motif pada batik cap dibuat dengan menggunakan
cap atau stempel logam yang permukaannya telah diberi malam lalu dicetakkan
pada permukaan kain. Pemberian motif pada batik printing dibuat dengan cara
mencetakkan larutan napthol yang telah dikentalkan ke atas permukaan kain
dengan menggunakan alat rakel.
Sedangkan pemberian motif pada batik ikat, motifnya
diikat-ikat dengan tali plastic atau benang hingga menjadi motif yang
diinginkan. Proses berikut adalah pencelupan kain ke larutan naptol, garam
warna dan air pembilas. Khusus untuk batik printing langsung dicelupkan ke
larutan garam warna. Untuk menghasilkan warna batik yang baik proses
pencelupannya harus diakukan berulang-ulang.
Proses selanjutnya disebut proses pelorotan malam.
Caranya kain yang telah selesai pada proses pencelupan, dicelupkan kembali ke
dalam air panas yang telah diberi bubuk soda abu atau soda ASH. Benda-benda
pakai yang dihasilkan dari kerajinan ini adalah kain, selendang, taplak meja,
sprei, sarung bantal, hiasan dinding, gorden dan lain-lain.
Bahasan berikut adalah penjelasan tentang bahan,
peralatan dan tahap-tahap dalam pembuatan karya batik tulis. Untuk lebih
jelasnya silahkan Anda perhatikan dengan saksama.
1) Tahap pembuatan gambar motif
Bahan dan peralatan yang digunakan pada tahap ini
adalah kain katun, pola gambar atau mall, pensil 4B-5B, dan meja kaca.
Pembuatan gambar motif pada kain, dapat dicapai dengan menjiplak pola / mall
yang telah disiapkan atau bias juga dengan cara menuliskan langsung di atas
kain. Untuk menghasilkan gambar motif yang baik penulisannya dilakukan di atas
meja kaca. Bila kain yang hendak digambari banyak lilin / kotor maka kain harus
dicuci terlebih dahulu dengan sabun. Hal ini dimaksud agar dalam proses
pencelupan nanti warna mudah menyerap.
2) Tahap pemberian malam
Dalam tahap ini bahan dan peralatan yang digunakan,
yaitu:
·
Kain, jenis kain yang digunakan untuk membatik
adalah jenis kain yang bahan bakunya terbuat dari kapas (katun) atau sutera,
misalnya kain blacu, poplin, birkolin, santung, prima, premisima, vealisima,
linen, dan sutera.
·
Malam, malam untuk membatik terdiri atas malam
lowong (warnanya kuning dan lebih liat), malam cetak (warnanya coklat, sifatnya
kurang kuning dan lebih liat), malam cetak (warnanya coklat, sifatnya kurang
liat), dan malam putih / paraffin (sifatnya rapuh, dan mudah retak).
·
Canting, canting yang digunakan untuk membatik
terdiri dari canting cecek (lubangnya kecil), canting klowong (lubangnya
sedang) dan canting nembok (lubangnya besar).
·
Peralatan penunjang, alat penunjang yang digunakan
dalam tahap ini adalah kompor kecil, kenceng, panci, dan lainnya.
Sebelum proses pemberian malam dimulai, malam harus
dipanaskan terlebih dahulu pada kenceng di atas kompor hingga mencair. Proses
pemberian malam dilakukan dengan cara menuliskan cairan malam ke atas permukaan
kain dengan menggunakan alat canting. Cara menuliskannya mengikuti gambar motif
yang telah dibuat, dilakukan dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas. Untuk
pemberian malam pada gambar motif berupa bidang yang luas digunakan kuas.
3) Tahap pemberian warna
Bahan dan peralatan yang digunakan pada tahap ini
adalah pewarna batik yang terdiri dari:
·
Naptol berfungsi sebagai warna dasar yang nantinya
dibangkitkan oleh garam warna (garam diazo). Naptol terdiri atas naptol AS,
naptol ASLB, naptol ASGR, naptol ASG, naptol ASD, naptol ASBO, dan naptol ASOL.
Warna lain yang bersifat alami adalah daun soga. Naptol AS berfungsi untuk
membuat warna merah, biru, violet, orange, dan hitam, naptol ASLB untuk membuat
warna cokelat, naptol ASGR untuk membuat warna hijau dan naptol ASG untuk
membuat warna kuning.
·
Garam warna (garam diazo), berfungsi untuk
membangkitkan warna. Garam terdiri atas garam biru B, garam biru BB, garam
violet B, hitam B, merah bordo GP, garam orange GC, dan garam biru hijau B.
·
Rapidogin, berfungsi untuk memberi variasi warna.
Rapid terdiri atas rapid merah RH, rapid orange RH, rapid biru BN, rapid
cokelat BN, rapid kuning GCH, dan rapid hitam G.
·
Bahan Pelengkap, untuk membuat larutan pewarna batik
tulis bahan pelengkap yang diperlukan terdiri atas TRO (TurkishRedOil)
dan soda api (Loog 380 BE). TRO cairan berbentuk minyak sedang soda api (Loog
380 BE), disebut juga costik soda berbentuk seperti kristal.
Adapun tahapan dalam pemberian warna pada batik
tulis adalah:
a.
Pemberian warna rapid
Pemberian warna rapid dilakukan dengan cara
menyapukan warna rapid ke bagian-bagian gambar yang diinginkan. Fungsi warna
ini hanya sebagai variasi agar batik lebih menarik. Larutan rapid dibuat dengan
cara mengaduk rapid dengan minyak TRO hingga kental, kemudian diberi air dingin
dan diaduk kembali hingga merata. Perbandingannya adalah 1 sendok makan rapid :
2 sendok minyak TRO : 1 gelas besar air dingin.
b. Proses
pencelupan
Proses pencelupan dalam membuat batik dilakukan
dalam tiga langkah. Pertama pencelupan pada larutan naptol (bak I), kedua
pencelupan pada larutan garam warna (bak II), dan ketiga pencelupan pada air
pembilas (bak III). Untuk menghasilkan warna yang memuaskan, proses pencelupan
dilakukan berulang-ulang.
c. Tahap
melunturkan malam
Untuk melunturkan atau melorotkan malam pada kain
batik yang telah selesai pada proses pencelupan, dilakukan dengan cara
memasukkan kain ke dalam bak yang berisi air panas yang telah dicampur soda abu
(Soda ASH) dan soda api (costik soda). Proses melunturkannya kain dimasukkan ke
dalam bak, diangkat-angkat dengan menggunakan jepitan hingga malamnya lepas dan
selanjutnya dibilas dengan air bersih, diperas, dan dianginanginkan.