Tari
merupakan karya seni yang mempunyai tempat penting di dalam kehidupan manusia.
Karya seni tari sering dimanfaatkan di dalam berbagai aspek kehidupan manusia,
baik secara individu maupun secara kelompok. Karya seni tari dapat digunakan
sebagai sarana rekreatif dan edukatif.
Bagaimana
dengan karya seni di Eropa?
Karya
seni tari di Eropa dapat dilihat dari beberapa kebudayaan berikut:
1. Kebudayaan
Prahistori
Pada
zaman prahistori belum ada permasalahan sosial seperti sekarang ini. Pada masa
itu yang terpenting, yaitu perjuangan dalam mempertahankan kelangsungan
kehidupan tiap pribadi. Masyarakat pada waktu itu belum merupakan suatu
kelompok yang teratur sehingga peperangan antarkelompok pun jarang terjadi.
Pertumbuhan serta perkembangan adat istiadat yang mengatur tata kehidupan
manusia sangat bergantung pada alam tempat mereka hidup.
Selera,
rasa, dan ekspresi seni orang-orang yang hidup pada masa ini dapat dilihat pada
gambar-gambar yang terdapat pada dinding goa. Sebagai contoh, peninggalan
kebudayaan Magdalenia Eropa dari tahun 10.000 SM, yaitu pada dinding-dinding
goa terlihat gambar-gambar binatang yang realistis. Bukti pada zaman ini sudah
ada tari-tarian dapat dilihat dari gambar-gambar yang menunjukkan orang-orang
menari. Pada zaman ini dapat dikatakan bahwa tari-tarian
mempunyai
dua ciri sebagai berikut:
a.
Imitatif,
meniru binatang.
b.
Mimitis,
meniru kegiatan manusia sendiri.
Tarian
pada zaman ini sudah menggunakan topeng, baik yang dibuat maupun dengan muka
yang dicat. Iringan tarinya menggunakan bunyi-bunyian dengan penekanan pada
ritme tepuk tangan, gendang, dan suara manusia. Setiap tarian dilakukan dengan
kesungguhan yang luar biasa. Hal ini dimaksudkan agar karya tari yang dilakukan
mempunyai kekuatan, misalnya, dengan melakukan tarian tersebut dapat mengusir
roh jahat. Tari-tarian pada zaman kebudayaan prahistori yang masih ada pada
waktu sekarang ini, di antaranya sebagai berikut:
a.
Di
Siberia, ada tarian berburu binatang yang ditarikan oleh dua penari. Satu orang
penari berperan sebagai pemburu dan satu orang sebagai binatang buruannya.
b.
Di
Afrika, ada tarian yang dinamakan Vru. Tari ini juga menggambarkan perburuan
binatang. Selain itu juga ada tari Damara yang menggambarkan gerak-gerak sapi
dan biri-biri.
c.
Di
Madagaskar, ada semacam tarian yang menggambarkan peperangan. Karya tari ini diperagakan
oleh sekelompok penari laki-laki dan wanita.
2. Kebudayaan Mesir
Kuno
Kebudayaan
Mesir kuno telah banyak meninggalkan bekas-bekasnya dalam bentuk-bentuk
bangunan kuno, seperti piramida, sphinx, dan obelisk. Sekarang ini, peninggalan
tersebut menjadi sumber untuk mengetahui dan menyelidiki tata laku dan adat
istiadat orang-orang Mesir yang hidup pada zaman itu. Melalui relief-relief,
dapat dilihat bahwa tarian pada zaman ini memegang peranan penting dalam
kehidupan masyarakatnya.
Pada
relief, kebanyakan menggambarkan bahwa orang-orang Mesir kuno senang sekali
dengan gerak-gerak akrobatik dan atletik. Sebagai iringan tarian tersebut
dipergunakan alat-alat seperti rebana, kastanyet, gendang, suling, dan
lain-lain. Ada juga relief yang menggambarkan suatu bentuk orkes dengan
penyanyi-penyanyi yang mengiringi tari-tarian. Relief dalam bentuk tarian Mesir
kuno, penari lebih menggunakan gerakan-gerakan tangan, kemudian lambat laun
gerak-gerak pinggul dipergunakan.
Pada
zaman Mesir kuno, banyak penari dan penghibur yang dilatih untuk menari pada
kepentingan upacara keagamaan dan juga sebagai hiburan. Pada zaman ini sudah
banyak penari yang tampil tunggal. Pada zaman sekarang ini, perkembangan tarian
Mesir banyak yang menggunakan gerak-gerak perut sehingga ada juga tarian Mesir
yang disebut tari Perut.
3. Yunani
Peradaban
Yunani adalah pewaris peradaban Eropa dan dunia barat, yang mencapai puncaknya
sekitar abad ke-5 SM. Akar-akar dari peradaban tersebut terletak di daerah
sekitar Asia Timur, di mana peradaban di sini muncul lebih tinggi sebelum orang
Yunani. Perkenalan orang Yunani dengan Asia Timur membuat Yunani di abad-abad
berikutnya dapat mencapai suatu kebudayaan yang tinggi dan menjadi peletak
dasar kebudayaan bangsa Barat.
Salah
satu bentuk kebudayaan, yaitu kesenian, khususnya seni tari pada zaman ini
sangat erat kaitannya dengan segala macam upacara untuk menghormati Dewa-Dewi.
Upacara-upacara yang ada biasanya terdiri atas tari-tarian yang diiringi paduan
suara. Upacara itu di antaranya, yaitu upacara pada pesta Panathenaea yang
diselenggarakan untuk menghormati Dewi Athena dan upacara pada pesta Dionysia
untuk menghormati Dewa Anggur.
4. Zaman Romawi
Peninggalan
seni pentas, satu-satunya pada zaman Romawi ini adalah seni pentas pantomim.
Pantomim, yaitu pengekspresian suatu cerita tanpa kata-kata, tetapi melalui
gerak-gerak. Kadang kala pada seni pentas menggunakan topeng dan diiringi
nyanyian dan prosa. Di beberapa daerah, tarian masih merupakan bagian
terpenting dari kehidupan kebudayaan, misalnya, seperti di Spanyol dan Italia.
Namun, seni tari pada zaman Romawi sudah kehilangan nilai-nilai magis dan
telegeniknya.
Nilai-nilai
estetik pada orang Yunani kelihatan sangat indah, tetapi pada orang-orang
Romawi kelihatan sangat kasar. Hal ini disebabkan karena orang-orang Romawi
sangat menyukai hiburan yang kasar seperti hiburan gladiator. Perkembangan seni
tari di Eropa setelah zaman Romawi tidak berarti. Namun demikian, tidak berapa
lama perkembangan seni tari mulai memuncak, yaitu pada zaman renaisans.
5. Zaman Renaisans
Zaman
Renaisans merupakan zaman keemasan, di mana tercapai tingkat yang tinggi dalam
bidang kultural dan intelektualitas. Kemajuan sangat pesat pada bidang-bidang
sastra, kesenian, dan falsafah barat, dimulai di Italia pada abad ke-13,
kemudian menyeluruh ke Eropa bagian utara. Kehidupan bangsawan juga mencapai
puncaknya pada zaman ini. Segala segi kehidupan dipengaruhi feodalisme,
demikian pula tari-tariannya.
Asal-usul teknik Balet
adalah tata laku dari bangsawan yang ketat. Kelakuan orang bangsawan yang
diatur merupakan dasar-dasar dari teknik Balet. Balet mulai berkembang di
istana yang diolah dari tarian rakyat dan tata laku feodalisme. Pada abad
ke-16, Balet dibawa ke Perancis. Mulai saat itulah perkembangan tari-tarian di
negara-negara Eropa semakin meluas. Setiap negara mempunyai karya tari sendiri.