Kebiasaan
dan perilaku masyarakat antara satu bangsa dan bangsa lain tidak sama. Tari
tetap memiliki kesamaan disiplin ilmu yang universal. Hal itu merupakan
refleksi kehidupan masyarakat. Sebuah tarian mencerminkan asal sumbernya, mulai
dari gaya hingga wujud ekspresinya. Misalnya, taritarian pertunjukan yang
berpola tradisi atau klasik.
Pada
abad XVII, Perancis dianggap sebagai tempat lahirnya Tari Klasik Balet. Pada
masa Kerajaan Louis XIV, kebudayaan sedang mencapai puncak keemasannya,
termasuk seni tari yang dibawa Catharina de Medici dari Italia. Dia membawakan
Tari Balet ke istana Prancis yang disaksikan oleh Ratu Prancis. Tarian tersebut
diadakan untuk perayaan pementasan parade menyongsong kelahiran putra raja atau
disajikan pada pesta kemenangan setelah perang.
Sepanjang
perjalanannya, Tari Balet mengalami perubahan sejak zaman romantik. Balet lebih
mengedepankan kebebasan berekspresi yang tidak kaku. Karya Balet pada zaman
Romantik yang didatangi puluhan ribu penggemarnya adalah karya tari Ana Palova
dari Rusia dengan judul Dying Swan sebagai bentuk balet bergaya romantik yang
berubah pada beberapa hal yang berkaitan dengan aturan baku klasik Tari Balet.
Dengan
perkembangan semacam itu, Tari Balet sebagai produk karya seni klasik Barat
menunjukkan nilai estetis yang tinggi.
Ekspresi
kebebasan muncul dalam bentuk tari modern seperti yang dipelopori Isadora
Duncan. Dia mengutamakan bentuk gerak yang bebas sebagai ungkapan ekspresi
emosionalnya.
Koreografi
disusun dengan bentuk yang agak aneh, posisi, dan cara menekuk tubuh yang sangat
ekspresif. Kemodernan ide Isadora disebut sebagai ekspresi pemberontakan.
Selain karena bentuknya, karya tersebut merupakan kritik pada keadaan ekonomi
dan politik sosial pada masa itu.
Tari
modern bagi Isadora Duncan adalah untuk mengesankan tari modern yang sebenarnya
merupakan wujud pemberontakan akan aturan-aturan yang terdapat pada Tari Balet
Klasik, seperti yang diterapkan pada kompani (grup) Ballet Balanchine yang
sangat ketat dengan aturan.