Tarian
yang dilakukan dengan cara berpindah disebut tari berbentuk arak-arakan.
Di
Indonesia, contoh tarian seperti itu dapat ditemukan di Cirebon yang disebut
bebarang, merupakan bentuk tarian yang disajikan dengan cara berpindah tempat.
Tari
serupa di Jawa Timur disebut ngelawang. Adapun di daerah Priangan, tarian
sosial kemasyarakatan banyak yang cara penyajiannya dilakukan sambil berjalan.
Untuk tarian yang disajikan dengan cara menari berkeliling dengan cara berjalan
jarak yang jauh, di Priangan disebut helaran.
Tari
berbentuk arak-arakan ini di negara lain dikenal dikenal dengan sebutan pawai,
parade, atau karnaval. Misalnya, pawai rutin yang diselenggarakan di USA, yaitu
Parade Mardi Grass (yang berarti Selasa) di New Orleans.
Tari
berbentuk arak-arakan ini menampilkan tari-tarian yang menggambarkan kebebasan
ekspresi berjalan berarak, mengenakan topeng, dan kostum berwarna-warni. Pawai
sejenis ada juga yang dilakukan seperti di California dan pawai bertopeng pada
festival tahunan di Davis, USA.
Tari
Massal Samba dari Brazil sering dipertunjukkan dalam tari arak-arakan di
negaranya. Karnaval ini berupa sebuah forum ajang menyampaikan komentar sosial
dan politik dari berbagai wilayah.
Tari
Massal Lakalaka merupakan tari populer di Tongo Asia Pasifik. Tarian ini
dibawakan sebagai hari perayaan lokal tahunan.
Bangsa
Indian di pedalaman Amerika atau disebut bangsa Pigmi, dan bangsa yang menari
ke pedalaman Benua Afrika menari ritual dengan mengentakan kaki ke tanah
menjadikannya sebagai musik internal. Setelah mengenal senjata, suara entakan
kaki diganti dengan suara dari entakan tongkat ke tanah.
Selama
proses ritual, para keluarga berdiri melingkari penari laki-laki dengan
memberikan bunyi dengan memukul dahan yang tumbang dengan tongkat atau senjata
mereka.