Dalam
catatan sejarah, bangsa-bangsa dari India, Arab, Cina, dan Barat (dataran
Eropa) memiliki pengaruh terhadap tumbuh kembangnya seni budaya, khususnya seni
tari di Indonesia.
Sentuhan
pengaruh budaya bangsa lain menjadi sangat meng-"Indonesia" ketika
paduannya lahir dari ide kreatif para seniman bangsa ini. Dengan demikian,
tidak terlihat lagi ciri budaya asing yang kita tangkap secara jelas dari
bentuknya yang dikenal sekarang.
Perubahan
bentuk sajian hingga ke hal terkecil seperti pada perubahan gerak secara
koreografi terjadi karena dibutuhkan kemasan yang menarik untuk sebuah pentas
seni menjadi sebuah tontonan yang menghibur dan penataan artistik untuk
mencapai nilai estetik. Jika sebuah tarian berlangsung selama satu jam
disajikan utuh, dipastikan penonton akan berangsur-angsur meninggalkan tempat
duduknya karena menjemukan.
Hal
itu bertolak belakang dengan faktor kebutuhan pada tarian yang berfungsi
sebagai media upacara atau hiburan. Hal tersebut memungkinkan terjadi karena
tari upacara ataupun tari hiburan seringkali melakukan gerakan secara
berulangulang dan tidak mendapat penataan secara artistik.
Dengan
struktur koreografi semacam itu, diperlukan sedikit pemotongan durasi waktu
pertunjukan. Apabila hal itu dilakukan, otomatis ada sebagian yang hilang. Cara
menghilangkannya dilakukan pada bagian yang berulang-ulang tadi. Jika terdapat
8 kali gerakan, diambil 4 saja dari gerakan berulang.
Kemudian,
pemilihan busana tari pertunjukan. Pada umumnya, busana tidak seutuhnya diambil
dari bentuk yang asli dan biasa dikenakan pada tari upacara maupun tari
hiburan. Selain karena faktor seadanya, juga aslinya busana tari tersebut
sangat sederhana. Hal itu tidak menimbulkan efek gemerlap atau ketika disorot
cahaya lampu (lihgting of stage) warna jadi tidak menonjol. Dengan demikian,
warna dibuat seharmonis mungkin dengan pilihan bahan yang menimbulkan efek jika
diberi lighting. Lihat saja busana Tari Ronggeng Gunung (Ciamis, Jawa Barat)
dewasa ini, busananya lebih mirip busana Jaipongan (tari pertunjukan dari Jawa
Barat) daripada busana aslinya.