Pembelajaran
Pendidikan Seni dilaksanakan baik dengan pendekatan terpisah dan terpadu.
Pendekatan terpisah ialah melaksanakan pembelajaran setiap bidang seni, sesuai
dengan ciri-ciri khusus dan kesatuan substansi masing-masing.
Pendekatan
terpadu ialah melaksanakan pembelajaran yang memadukan bidang-bidang seni dalam
bentuk seni pertunjukan, seni multimedia, atau kolaborasi seni. Pembelajaran
Pendidikan Seni secara terpadu meliputi pembelajaran apresiatif dan produktif.
Pembelajaran
apresiatif secara terpadu dilaksanakan dengan kegiatan apresiasi terhadap karya
seni yang merupakan perpaduan antara dua atau lebih bidang seni, baik secara
langsung maupun melalui media audio-visual, misalnya pertunjukan musik, tari,
teater, atau film.
Pembelajaran
produktif secara terpadu dilaksanakan dengan kegiatan berkarya dan penyajian
seni yang melibatkan dua atau lebih bidang seni, misalnya dalam bentuk seni
pertunjukan atau kolaborasi antar bidang seni.
Alternatif
pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Seni sebagai berikut. Sekolah yang
memiliki lebih dari satu guru bidang seni, masing-masing guru memberikan
pembelajaran seni sesuai dengan bidangnya secara terpisah. Siswa memilih salah
satu bidang seni sesuai dengan minatnya.
Pembelajaan
secara terpadu dilaksanakan dengan kerja sama antara guru-guru bidang seni yang
bersangkutan. Sekolah yang hanya memiliki guru salah satu bidang seni, guru
tersebut melaksanakan pembelajaran seni sesuai dengan bidangnya, tetapi sedapat
mungkin juga melaksanakan pembelajaran seni secara terpadu, sesuai dengan
kemampuannya.
Materi
pokok yang bersifat teoritik tidak diberikan secara terpisah, tetapi secara
integratif dengan materi kegiatan apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni,
dan penyajian seni.
Pembelajaran
yang bersifat praktek (berkarya) lebih berorientasi pada proses dari pada
hasil, sehingga lebih menekankan usaha membentuk dan mengungkapkan gagasan
kreatif dari pada kualitas komposisi yang dihasilkan.
Dalam
pembelajaran Pendidikan Seni, pengembangan sikap memiliki kedudukan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan keterampilan, dan pengetahuan. Untuk menunjang
pembelajaran materi yang mengarah pada penguasaan keahlian profesional,
termasuk menggambar dengan mistar (menggambar konstruksi), perlu ditunjang
dengan program ekstrakurikuler, sesuai dengan bakat dan minat siswa.