Setiap
manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini.
Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing-masing memiliki sudut
pandang yang berbeda-beda.
Perbedaan
sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis.
Pembuatan karya seni rupa pada zaman dahulu, manusia menciptakan karya seni
sebagai bentuk sarana ritual keagamaan.
Seperti
relief-relief pada candi-candi yang menggambarkan kisah manusia dalam ritual
menuju ke alam nirwana. Atau bahkan sebagai sarana untuk pembelajaran moral
masyarakat setempat. Pembuatan karya seni juga dapat digunakan sebagai
pengungkapan ekspresi jiwa yang membuatnya. Ungkapan-ungkapan tersebut di dalam
pembuatan suatu karya seni rupa murni dapat menjadi sebuah tema.
Tema
adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni
baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni rupa tiga dimensi.
Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami
tujuan penciptaan karya seni tersebut.
Tema-tema
di dalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut.
a. Hubungan antara
manusia dengan dirinya
Seni
rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau
ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa keindahan manusia
mewujudkannya lewat media ekspresi. Media yang digunakan dapat berupa suatu
karya seni rupa seperti lukisan. Di dalam pengungkapannya tersebut kadang
seseorang menggunakan dirinya sendiri sebagai objek lukisannya. Seperti pelukis
Raden Saleh, Basuki Abdullah, Affandi, S. Sudjojono, dan Vincent van Gogh.
b. Hubungan antara
Manusia dengan Manusia Lain
Seorang
perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan menggunakan objek
orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orangtua,
saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang
yang ada dalam fikirannya.
c. Hubungan antara
Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam
sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya,
sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut,
sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi
alam yang dijadikan objek lukisan. Tokoh pelukis yang sering menggunakan alam
sebagai objek seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh Bustaman, Dullah, Pirngadi,
Henk Ngantung, Wakidi, S. Sudjojono.
d. Hubungan antara
Manusia dengan Benda
Benda-benda
di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga
menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda
tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir,
kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan,
bunga.
e. Hubungan antara
Manusia dengan Aktifitasnya
Aktifitas
manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin
mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu
yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun
sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan gelap terang
yang tepat. Aktifitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu,
jual beli di pasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.
f. Hubungan antara
Manusia dengan Alam Khayal
Ide,
imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar
ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya
seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni
surealisme. Karya seni rupa yang dibuat pada dasarnya tidak dapat dijumpai di
alam nyata.