Pra produksi merupakan proses sebelum
dilakukanya kegiatan produksi, pra-produksi merupakan tahap perencanaan . Pada
intinya tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses
produksi dapat berjalan sesuai konsep.
Pra produksi terdiri dari beberapa tahap.
Berikut kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan pada tahap pra produksi,
terutama untuk produksi video/film.
Berikut ini adalah penjelasan dari setiap
kegiatan yang dilakukan dalam tahap pra produksi :
1) Ide
Setiap proyek diawali dengan ide. Membangun
ide merupakan tantangan pertama dalam membuat sebuah proyek, Mimpi,
brainstorming, dan memutuskan apa yang akan diungkapkan dan bagaimana cara
untuk mengungkapkannya.
2) Penulisan
Setelah ide diperoleh, selanjutnya adalah
penulisan script. Skenario merupakan bentuk transformasi ide menjadi bagian
yang lebih detail. selanjutnya setiap bagian dipecah menjadi sebuah cerita.
Setiap cerita terdiri dari bagian pembuka, inti cerita dan penutup. Pada bagian
pembukaan, penonton diperkenalkan pada setting cerita.
Karakter tokoh dan masalah yang ada. Pada
bagian inti cerita, digambarkan tokoh utama berjuang melawan orang-orang yang
berusaha mencegahnya untuk meraih apa yang diinginkannya. Inilah inti
ceritanya, masalah dan konflik terjadi secara terus menerus, musuh bermunculan,
dan tokoh utama membuat keputusan-keputusan yang dapat memperpanjang cerita.
Semua ini akan menuju sebuah klimaks,
saat semua tantangan dapat diatasi dan tujuan utama tercapai. Pada bagian
penutup ditunjukkan bagaimana karakter tokoh utama berubah dan mengubah pula
dunia disekitar mereka Konflik merupakan mesin pengendali cerita.
Tokoh utama, atau protagonis, membutuhkan
atau menginginkan sesuatu, namun masalah atau antagonis menghalangi langkahnya.
Perselisihan diantara kedua kubu ini menciptakan konflik. Protagonis dapat
menyelesaikan masalahnya dengan membuat beberapa keputusan dan melakukan
beberapa tindakan yang dapat digunakan untuk mengembangkan plot
dari cerita.
3) Pra visualisasi
Setelah penulisan script selesai, langkah
selanjutnya adalah menterjemahkan teks ke dalam bentuk gambar. Film merupakan
bahasa visual yang kompleks yang terdiri dari beberapa klip video. Setiap klip
merupakan gambar yang dilengkapi dengan pencahayaan, penentuan frame, unjuk
kerja dan perpindahan.
Tantangan dalam pra visualisasi adalah
bagaimana menggunakan elemen-elemen tersebut untuk membuat visualisasi secara
nyata gambar-gambar dalam script yang telah dibuat. Semakin detail bagian ini,
semakin mudah tahap produksi dan pasca produksi.
Pra visualisasi dapat terdiri dari
beberapa bentuk. Storyboard menggunakan perangkat lunak atau keertas dan
pensil. Dapat pula berupa gambar diam untuk frame-frame kunci dalam tiap
segmen. Dapat pula menggunakan kamera video untuk membuat draft kasar dari script
yang telah ditulis.
4) Perencanaan produksi
Perencanaan produksi yaitu pembuatan
perencanaan berdasarkan semua bidang pekerjaan yang akan dilakukan sehingga
proses syuting akan berjalan lancar. Perencanaan proyek bukanlah pekerjaan yang
menarik dan kreatif. Namun pekerjaan ini dapat digunakan untuk memastikan
apakah segala sesuatunya bekerja sesuai rencana ataukah ada yang tidak sesuai,
misalnya anggaran keuangan yang membesar, waktu yang menjadi semakin lama.
Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah membaca kembali script dan menandai elemen-elemen fisik yang dibutuhkan
dalam kegiatan syuting setiap scene. Elemen-elemen fisik ini meliputi lokasi,
actor, wardrobe, property dan sebagainya. Selanjutnya, aturlah elemen-elemen
ini berdasarkan kelompoknya, hal ini akan memudahkan dalam membuat jadwal
shooting.
Sebagai contoh, jika ada sepuluh scene
pada script yang mengambil setting lingkungan di dalam rumah, maka syuting
kesepuluh scene ini dapat dilakukan dalam waktu bersamaan sehingga menghemat
waktu dan mengurangi kerepotan saat berpindah-pindah lokasi syuting.
Secara garis besar ada tiga jenis proyek
multimedia, yaitu naratif, dokumenter dan non-naratif atau seni. Proyek naratif
berarti menceritakan sebuah kisah. Karakteristik utamanya adalah hubungan antar
scene dan semua scene saling berkaitan sehingga membentuk sebuah kisah.
Proyek dokumenter memiliki tujuan tama
untuk melaporkan suatu fakta yang terjadi. Proyek non-naratif tidak
menceritakan sebuah kisah tertentu. Misalnya video seni, atau paduan suara.
Alir proses produksi produk multimedia
terbagi menjadi tiga tahap, yaitu pra-produksi, produksi dan pasca produksi.
Pra produksi merupakan proses sebelum dilakukanya kegiatan produksi,
pra-produksi merupakan tahap perencanaan. Pra-produksi terdiri dari empat
tahap, yaitu ide, penulisan, pravisualisasi dan perencanaan produksi.