a. Kain
Salah satu bahan yang paling pokok dalam membatik
adalah kain, sebagai media tempat motif akan dilukiskan. Untuk membatik
biasanya kain yang biasa digunakan adalah jenis kain katun seperti kain
Voilissma, Primis, Primissima, mori biru, Philip, berkolyn, santung, blacu, dan
ada juga yang mempergunakan kain sutera alam. Media kain yang harus
diperhatikan adalah usahakan agar kain tersebut tidak mengandung kanji atau
kotoran lainnya, karena hal ini akan mengganggu proses penyerapan malam ataupun
warna.
Pengolahan kain ini lebih banyak dikenal dengan
istilah “ngloyor”. Bahan untuk pengolahan kain biasanya minyak jarak atau
larutan asam. Pengolahan kain menggunakan minyak jarak, langkah yang harus
dikerjakan yaitu merendam kain dalam panci dan direbus dengan memasukkan minyak
jarak ke dalam rebusan kain tersebut. Apabila sudah mendidih, diambil dan
direndam dalam air dingin sambil diremas-remas. Air dingin untuk merendam kain
ini bisa ditambahkan sabun atau deterjen.
Pengolahan kain dengan larutan asam biasanya
dilakukan satu hari, tetapi perlu diperhatikan bahwa larutan asam yang terlalu
banyak akan merusak kain. Pengolahan kain dengan minyak jarak dan larutan asam
tidak cocok digunakan untuk kain sutera, karena kain sutera yang berbahan
sangat lembut memerlukan perlakuan khusus. Biasanya pengolahan kain sutera
dengan sabun yang khusus untuk serat halus dan tidak diperas berlebihan atau
apabila sulit untuk mencari sabun khusus untuk kain sutera bisa menggunakan
shampo untuk rambut, tetapi gunakan sedikit saja dan cucilah dengan perlahan.
Sebagai tambahan saja, bahwa kain sutera sangat
cocok apabila diwarna dengan menggunakan pewarna alam. Selanjutnya setelah kain
diangkat dari perendaman, kemudian kain dilipat dan dikemplong (“ngemplong”)
yaitu dengan cara memukul-mukul kain tersebut dengan menggunakan pemukul kayu.
Tujuannya agar serat kain menjadi kendor dan lemas. Setelah dikemplong kain
dijemur. Setelah kering kain bisa diseterika dan siap untuk dipola.
Saat ini banyak tersedia kain yang berkualitas
bagus, tetapi tentu saja kain tersebut masih mengandung kanji. Tetapi terkadang
saat ini banyak orang yang hanya merendam kain dalam air sampai beberapa kali
tanpa menggunakan minyak jarak atau larutan asam. Cara ini bisa juga dilakukan
pada kain yang sedikit mengandung kanji. Setelah kain diproses “ngloyor” dan
“ngemplong”, kain tersebut diukur sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
diinginkan.
b. Malam/Lilin
Malam merupakan bahan bahan utama yang menjadi ciri
khas dalam proses membatik. Dalam proses membatik, malam mempunyai fungsi untuk
merintangi warna masuk ke dalam serat kain dimana motif telah dipolakan dan
agar motif tetap tampak. Sebelum menggunakan malam, pilihlah malam yang sesuai dengan
kebutuhan, karena malam memiliki jenis, sifat, dan fungsi beragam.