Kreativitas
dapat dipandang dari perspektif yang berbeda berdasarkan latar belakang
disiplin ilmu. Seorang filosof, sejarawan, psikolog ataupun pendidik memandang
kreatifitas dengan cara yang berbeda. Di antara para ahli timbul perbedaan
pandangan tentang konsep kreativitas. Perbedaan ini terletak pada definisi,
kriteria, perilaku, dan proses kreatif; juga pada hubungan kreativitas dengan
kecerdasan, karakteristik orang kreatif, dan upaya-upaya yang dapat dilihat
dari dimensi proses maupun produk dalam mengembangkan kreativitas.
Namun pada
dasarnya sebagian besar memandang kreativitas sebagai sesuatu yang baru,
orisinil dan memiliki keunikan, baik pada setiap proses maupun produknya.
Sebagian lain menghubungkan kreativitas dengan kompetensi spesifik (Husen and
Postlewaite, 1985:1100). Mary Mayety (1990: 2), Hurlock (tt: 2) memandang bahwa
istilah kreativitas, dalam psikologi, sering digunakan.
Namun istilah
ini taksa atau ambigiuos karena digunakan secara bebas di kalangan orang awam.
Arti kreativitas secara umum adalah menekankan pada:
a. pembuatan
sesuatu yang baru dan berbeda;
b. kreasi sesuatu
yang baru dan orisinal secara kebetulan;
c. apa saja yang
diciptakan selalu baru dan berbeda dari yang telah ada dan karenanya unik;
d. merupakan
proses mental yang unik, semata-mata dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang
baru, berbeda, dan orisinal;
e. sinonim dengan
kecerdasan yang tinggi atau jenius;
f. sepercik
kejeniusan yang diwariskan pada seseorang dan tidak ada hubungannya dengan
belajar
g. sama arti
dengan imajinasi dan fantasi. Oleh karenanya merupakan bentuk permainan mental.
Kreativitas merupakan kegiatan otak yang teratur, komprehensif, dan imajinatif
menuju suatu hasil yang orisinal;
h. merupakan
kemampuan mencipta (kreasi), memiliki gagasan orisinal, titik pandang yang
berbeda, atau cara baru menangani dan menghadapi masalah. Orang kreatif
cenderung sebagai pencipta (creator) bukan penurut (conformer)
kepada orang lain.
Mayety (1990)
mendefinisikan kreativitas sebagai proses memunculkan sesuatu hal yang baru, “the
process of bringing something new into being”. Sebagian lainnya kata
kreativitas didefinisikan sebagai suatu cara berpikir dan bertindak, atau
membuat sesuatu yang asli oleh seseorang. Dengan demikian, suatu kreativitas
itu memiliki fungsi untuk menyelelesaikan suatu persoalan, atau menghasilkan
suatu produk baru, baik dalam bidang musik, sastra, mesin, bahkan permainan, dan
sebagainya.
Rhodes (1961)
membedakan kreativitas ke dalam dimensi person, proses, produk dan press
(Supriadi, 1994). Sedangkan kreativitas sendiri menurut Supriadi adalah
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Begitu pula
kreativitas menurut Munandar, adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru
berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada (Munandar, 1987).
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, kreativitas yang dimaksud lebih
menekankan kepada produk atau hasil yang baru dengan gagasan yang orisinil.
Namun demikian apabila berbicara produk, maka tidak terlepas dari proses
bagaimana produk itu dihasilkan, dan proses tidak terlepas dari individu itu
sendiri.
Seperti
dijelaskan oleh Guilford (1965) bahwa creativity refers to the abilities
that are characteristics of creative people (Supriadi, 1994). Melalui
pemikiran-pemikiran orang kreatif inilah, maka produk kreatif akan dihasilkan.
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk
atau ide-ide baru sebelumnya yang tidak dikenal oleh penyusunnya sendiri
(Murgiyanto, 19:11).
Demikian pula
dengan Reynold Bean mengungkapkan kreativitas sebagai proses yang digunakan
seseorang untuk mengekspresikan sifat dasarnya melalui suatu bentuk atau medium
sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa puas bagi dirinya, menghasilkan
suatu produk yang mengkomunikasikan sesuatu tentang diri orang tersebut pada
orang lain (Reynold Bean, 1995:3).
Suatu produk
seni umumnya merupakan hasil kreativitas apabila produk tersebut menghasilkan
sesuatu yang baru, dan berguna (useful). Utami Munandar juga menjelaskan
bahwa kreativitas adalah kemampuan membuat kombinasi baru berdasarkan data atau
informasi atau unsur-unsur yang sudah ada. Secara operasional kreativitas dapat
dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran keluasan (fleksibility),
orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengeksplorasi suatu gagasan
(Munandar, 1992:45).
Berdasarkan
beberapa pengertian tersebut, benang merah dari kreativitas sesungguhnya tidak
lain dari kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru dari unsur-unsur,
data atau materi yang diberikan atau sudah ada sebelumnya. Kreativitas dalam
tari seperti yang diungkapkan Alma Hawkins merupakan suatu kemampuan yang
dimiliki seseorang, sehingga ia melihat kreativitas dari sisi seniman pencipta
atau seniman pelaku, oleh karenanya dapat dikatakan bahwa kreativitas sebagai
jantungnya tari.
Untuk
menghasilkan suatu bentuk tari yang mempunyai nilai dan makna, sentuhan
kreativitas adalah hal yang terpenting. Kemampuan berpikir divergen berdasarkan
informasi, ide atau unsur yang tersedia dapat menemukan kemungkinan-kemungkinan
jawaban. Hal ini dapat dilihat dari ide atau pola garap tari, di mana akan
menghasilkan sesuatu yang original, berkualitas dan lebih kaya dalam
mengungkapkan gagasan.