Teater
modern sebagai seni kolektif memungkinkan berbagai jenis seni berpadu. Misalnya
seni rupa akan sangat membantu pemain merias wajah dan tubuh mereka melalui
unsur warna dan garis untuk menciptakan karakter tokoh. Seni rupa juga sangat
membantu penata panggung dan penata cahaya membuat efek-efek khusus untuk
menciptakan suasana yang dikehendaki. Selain seni rupa, teater juga melibatkan
cabang seni lain, misalnya seni sastra, seni gerak, seni tari, seni musik, dan
seni peran. Berbagai cabang seni berbaur dan menciptakan sebuah bangun teater
yang disajikan kepada khalayak ramai.
Selain
berbagai cabang seni, teater juga melibatkan berbagai unsur untuk membangun
strukturnya. Unsur-unsur teater modern di antaranya sebagai berikut:
1.
Naskah
sebagai embrio pertunjukan. Naskah yang baik memperhitungkan formula dramaturgi
yakni mengkhayalkan, menuliskan,
memainkan, dan menyaksikan. Penulis mengkhayalkan suatu peristiwa ke dalam bentuk gagasan atau ide, dilanjutkan menyusun
kisah berdasarkan pengalaman estetiknya. Kemudian kerabat teater menafsirkan
dan mementaskannya dengan disaksikan penonton.
2.
Produser
sebagai penyedia dana pertunjukan.
3.
Sutradara
sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan mempersatukan seluruh elemen untuk
menyukseskan pertunjukan teater.
4.
Pemain
sebagai ujung tombak pertunjukan teater karena berhadapan langsung dengan
penonton. Pemain harus hafal naskah dan pengadeganan, pandai berakting, cerdas,
dan cepat berimprovisasi untuk mengatasi permasalahan yang mungkin terjadi saat
pertunjukan.
5.
Penata
rias, yang bertugas merias wajah dan tubuh pemain supaya sesuai dengan karakter
tokoh.
6.
Penata
busana, yang bertugas mengatur kostum pemain baik bahan, warna, model, maupun
cara mengenakannya.
7.
Penata
panggung, yang bertugas menciptakan dekor di atas panggung untuk memberikan
gambaran kepada penonton tentang kondisi sosial, waktu, tempat kejadian cerita,
dan suasana yang harus dimunculkan dalam pertunjukan.
8.
Penata
cahaya, yang bertugas menata dan mengatur intensitas serta warna cahaya di atas
panggung. Pencahayaan diharapkan mampu menciptakan suasana tertentu dan membantu
pemain untuk memperkuat karakter yang diperankannya.
9.
Penata
suara, bertugas menciptakan suara-suara tertentu dan membuat musik pengiring
untuk membangun suasana dalam pertunjukan teater.
10.
Penonton
sebagai saksi pertunjukan, karena pada dasarnya proses teater dimaksudkan untuk
dipertontonkan kepada khalayak.
Persiapan
kostum untuk pertunjukan Rumah Boneka yang diproduksi Suny Oswego di The Tyler
Hall’s Waterman Theatre membutuhkan waktu berminggu-minggu. Penataan panggung
serta pengaturan cahaya rancangan Robert Gardiner dalam Rumah Boneka yang dipentaskan
oleh Frederic Wood Theatre.