Teater
Asia dipentaskan secara langsung, menampilkan aktor atau boneka/wayang, oleh
penduduk asli Asia. Asia adalah sebuah benua dengan lebih dari dua miliar
penduduk dari banyak bangsa dan budaya. Teater Asia mengombinasikan penceritaan
sebuah kisah, tarian, musik, dan komedi, serta menggabungkan topeng, make up,
penataan panggung, kostum, properti, dan naskah. Berbeda dengan teater dari
negara Barat, umumnya teater Asia terfokus pada pertunjukan daripada naskah. Pertunjukan
Teater Kabuki merupakan salah satu seni teater tradisional dari Jepang.
1. Teater Kabuki
Teater
Kabuki terkenal dengan warna settingnya yang cerah, akting yang
dilebih-lebihkan, serta musik dan tarian yang hidup dan penuh emosional. Kabuki
merupakan bentuk paling populer dari teater tradisional Jepang. Pada
pertengahan 1980, Kabuki menjadi populer di AS. Kabuki sendiri muncul pada awal
tahun 1600-an. Seni teater Kabuki diciptakan oleh seorang wanita dari kuil bernama
Okuni dan dipertunjukkan di atas sungai yang kering di ibu kota Kyoto zaman
dahulu. Pada saat itu, Kabuki merupakan terobosan yang menarik minat masyarakat
Kyoto yang akhirnya mengakibatkan timbulnya semakin banyak perkumpulan Kabuki
lain.
2. Drama Klasik Noh
dari Jepang
Terinspirasi
secara spiritual dan artistik oleh Zen Buddhism, Teater Noh Jepang tersusun
atas empat komponen: musik (suara, instrumen), koreografi (tari, gestur),
sastra (teks/naskah), dan efek dramatik (topeng, kostum). Musik instrumentalia,
vokal, dan pemeranan/action digabungkan dalam produksi teater Noh dan sering
menampilkan peran yang bervariasi. Sebagai contoh, suara tekak/garau yang
diucapkan dengan keras oleh para penabuh genderang guna menandai waktu serta
untuk menciptakan suasana atau memberikan suatu atmosfir dalam pertunjukan
tersebut.
3. Opera Peking
Opera
Peking, di Beijing, Cina, mengkombinasikan musik, tarian akrobatik, dan kostum
yang spektakuler digunakan untuk menceritakan cerita-cerita tentang sejarah
Cina dan folklor. Secara abstrak, gestur-gestur yang bersifat simbolis dalam
arti dramatik, para aktor memerankan tokohtokoh yang bersifat kepahlawanan,
ketuhanan, dan mengenai dunia Salah satu adegan Kabuki. Salah satu adegan Noh. hewan/fabel,
dengan mengeksplorasi musik yang bernuansa peperangan. Riasan dan kostum yang
rumit mengidentifikasi karakter dengan tujuan memudahkan penonton mengenal karakter
suatu tokoh.