Lomba
Baca Puisi adalah membaca karya puisi yang ditampilkan di depan publik (panggung)
yang dieskpresikan dengan suara dan gerak tubuh sesuai dengan makna puisi
tersebut, dalam lomba ini peserta harus membaca bukan menghapal.
1.
Tujuan
a)
Membina,
meningkatkan kreativitas, dan memotivasi peserta didik untuk mengekspresikan
diri melalui kegiatan sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya;
b)
Menanamkan
apresiasi seni dan sastra, khususnya dalam bidang puisi, berkaitan dengan
nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa;
c)
Mendorong
pembelajaran sastra khususnya puisi, demi terbentuknya kemampuan siswa untuk
menjadi kreatif dan melembutkan hati sebagai bagian dari pendidikan karakter
peserta didik.
2.
Materi Lomba
Puisi
Wajib: IBU karya Mustofa Bisri
IBU
(Mustofa
Bisri)
Kaulah
gua teduh
tempatku
bertapa bersamamu
Sekian
lama
Kaulah
kawah
dari
mana aku meluncur dengan perkasa
Kaulah
bumi
yang
tergelar lembut bagiku
melepas
lelah dan nestapa
gunung
yang menjaga mimpiku
siang
dan malam
mata
air yang tak brenti mengalir
membasahi
dahagaku
telaga
tempatku bermain
berenang
dan menyelam
Kaulah,
ibu, laut dan langit
yang
menjaga lurus horisonku
Kaulah,
ibu, mentari dan rembulan
yang
mengawal perjalananku
mencari
jejak sorga
di
telapak kakimu
(Tuhan,
aku
bersaksi
ibuku
telah melaksanakan amanatMu
menyampaikan
kasihsayangMu
maka
kasihilah ibuku
seperti
Kau mengasihi
kekasih-kekasihMu
Amin).
1414
H
Puisi
Pilihan:
Sepuluh
(10) judul puisi pilihan dalam babak penyisihan:
1.
Monginsidi
(karya Subagio Sastrowardoyo)
2.
Orang
Picak dan Anaknya (karya Adri Darmadji Woko)
3.
Sersan
Nurcholis (karya Taufiq Ismail)
4.
Nyanyian
Kemerdekaan (karya Ahmadun Yosi Hervanda)
5.
Negeri
Kabut (karya Oei Sien Tjwan)
6.
Selamat
Pagi Indonesia (karya Sapardi Djoko Damono)
7.
10
November (karya Toto Sudarto Bachtiar)
8.
Sajak
Bagi Negaraku (karya Kriapur)
9.
Sajak
17 Agustus (karya Yudhistira Ardi Nugraha)
10.
Sajak
karya pribadi (ditulis oleh peserta)
3.
Teknis Pelaksanaan
Kegiatan
Lomba Baca Puisi dilaksanakan dalam dua babak:
a)
Babak Penyisihan
Babak
penyisihan diikuti oleh semua peserta dari 34 provinsi yang kemudian
ditetapkan
15 (lima belas) besar dengan ketentuan sebagai berikut:
1)
Peserta
membacakan puisi wajib.
2)
Peserta
memilih salah satu dari 10 (sepuluh) judul puisi yang ditetapkan oleh panitia;
3)
Peserta
menyerahkan judul puisi pilihan kepada dewan juri/panitia pada hari H sebelum
pelaksanaan lomba;
4)
Peserta
membacakan naskah puisi di panggung;
5)
Peserta
mengenakan busana bebas-rapi sesuai usia;
6)
Peserta
menyampaikan puisi dalam waktu maksimal 10 (sepuluh) menit;
b)
Babak Final
Babak
final diikuti oleh 15 finalis, yang kemudian ditetapkan sebagai Juara I, II,
III dan Harapan I, Harapan II, Harapan III dengan ketentuan:
1)
Membacakan
puisi wajib (puisi sama dengan babak penyisihan).
2)
Finalis
wajib memilih salah satu dari 9 (sembilan) judul puisi yang berbeda dari babak
penyisihan.
3)
Finalis
diberi waktu satu hari untuk berlatih membaca puisi pilihan.
4)
Finalis
membaca puisi dengan membaca naskah.
5)
Finalis
membaca puisi dalam waktu 10 (sepuluh) untuk 2 (dua) puisi (puisi wajib dan
puisi pilihan).
c)
Orientasi Pentas:
1)
Orientasi
pentas digunakan untuk mengenal dan menguasai pentas serta tata cara
keluar-masuk pentas.
2)
Orientasi
panggung dilakukan sebelum pementasan baik pada babak penyisihan maupun babak
final.
3)
Masing-masing
peserta disediakan waktu 10 menit untuk orientasi panggung menurut urutan
registrasi. Jika ada keterlambatan maka akan diberikan kesempatan setelah
selesai seluruh peserta lain melakukan orientasi.
1.
Kriteria
Penilaian dan Ketentuan Penampilan
a.
Kriteria Penilaian
1)
Penjiwaan
yaitu interpretasi teks, ekspresi, mimik, gesture;
2)
Pemahaman
isi puisi;
3)
Vokal
yaitu artikulasi, intonasi, karakter suara, kekuatan suara, tempo;
4)
Penampilan
yaitu kostum, ekspresi gerak dan mimik, kerapian dari mulai masuk pentas s.d.
keluar dari pentas;
5)
Kepercayaan
diri.
b.
Ketentuan Penampilan
1)
Peserta
tidak dibenarkan menyampaikan kata pengantar baik sebelum maupun sesudah
penampilan, kecuali ucapan salam (misalnya “assalamualaikum”, “selamat pagi”,
“selamat siang”, “selamat sore”)
2)
Peserta
boleh menggunakan pelantang (mickrophone) atau tidak.
3)
Peserta
tidak diperkenankan membaca puisi dengan bantuan orang lain dan/atau
menggunakan peralatan (ponsel dan sejenisnya).
4)
Dalam
membaca puisi tidak menggunakan alat musik pengiring.