Sejarah
perkembangan musik Barat dibagi menjadi beberapa periode. Periodisasi itu
adalah sebagai berikut.
Karya musik pada
zaman Renaisans banyak dipengaruhi oleh bentuk ruangan gereja yang besar dan
kedap suara, sehingga faktor-faktor kejernihan, kelembutan, dan keseimbangan
suara merupakan ciri khusus.
Ciri-ciri yang
terdapat pada karya-karya pada zaman Renaisans adalah sebagai berikut.
a. Media Penyajian
Permainan musik
iringan banyak diperuntukkan bagi penari dan vokalis perorangan. Lagu-lagu koor
gereja sebagian besar berbentuk akapella. Alat-alat musik yang digunakan, antara
lain mandolin, lute, harpsicord, hord, clavichord, virginal, keyboard, cornet,
dan organ pipa.
b. Ritme
Hampir sebagian
besar karya musik zaman Renaisans ditandai dengan ketukan bertekanan berat.
Karya musiknya sering terjadi pergantian tanda tempo dan birama yang
berlebihan.
c. Melodi
Gerakan melodi pada
zaman ini masih banyak menggunakan langkah-langkah pendek seperti yang
digunakan oleh musik gregorian. Melodi untuk suara tenor digunakan nada
panjang.
d. Tekstur
Teksturnya
berbentuk poliponik dengan susunan empat suara atau lebih. Pada akhir abad
ke-16, suara sopran berperan lebih besar. Harmoni yang banyak digunakan
berbentuk triad pokok.
e. Pola
Pada zaman
Renaisans, karya musiknya banyak diciptakan dalam bentuk dan pola, antara lain motet,
missa, madrigal, passion, fantasia, dan toccaca. Pola pembentukan phrase sangat
panjang sehingga penyanyi-penyanyi dituntut memiliki teknik pernapasan yang
prima.
Tokoh musik pada
zaman Renaisans, antara lain sebagai berikut:
a. Karya Geovanni Pierlugi da Palestrina (1525 - 1594) antara lain Missa
Papae Marcelli dan Motet Adoremus te Christe.
b. Karya Orlandus Lassus (1532 - 1594) antara lain Penetensial Psalms, Motet
Tristis Estanimame, dan Madrigal O Che Bon Echo.
c. Karya Giovanni Gabrielli (1557 - 1623) antara lain Sonata Piano E Forte dan
Gantonas for Bass Choirs.