Pada
tari gaya Yogyakarta, gerak seperti ngruji yang dipakai untuk bentuk gerak
tangan yang juga dipakai untuk salah satu gerak tari Bali. Bentuk gerak yang
sama dipakai istilah ngruyung untuk gaya Solo, dan di Sunda digunakan istilah
nanggre.
Istilah
mudra pataka atau ngruji, atau ngruyung pada ajaran India yang bersumber dari
Natya Sastra, mengandung arti sebagai berikut:
-
hutan
-
sungai atau laut
-
kuda
-
waktu malam
-
bulan purnama
-
hari hujan
-
sinar matahari
-
bulan atau tahun
Dewi
Shinta pada Sendratari Ramayana. Perhatikan sikap jemari tangannya. Sikap
tangan tersebut merupakan pengaruh dari India.
Pada
umumnya, pemakaian sikap tangan mudra ini mengutamakan segi estetisnya
dibanding ekspresi secara simbolis. Dengan kata lain, meskipun bentuk gerak
sama dengan simbol ajaran Hindu di India, gerakan yang dilakukan tidak
mengandung arti tertentu bagi Anda.
Gerakan dipakai dan ditempatkan dalam
koreografi dengan alasan hanya karena bentuknya yang dinilai indah.